Aulanews.id – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qaumas, memerintahkan jajarannya memprioritaskan jamaah lansia dan resiko tinggi (risti) pada pemulangan jamaah gelombang pertama.
“Saya perintahkan seluruh staf memprioritaskan jamaah yang risti dan lansia untuk dipulangkan lebih dulu atau tanazul. Saya kira ini baik untuk kesehatan jamaah haji lansia dan risti agar bisa kembali ke tanah air dan tidak perlu menunggu lebih lama di sini. Karena kita tahu cuacanya sangat ekstrem dan berbeda dengan situasi di Indonesia,” kata Menag Yaqut di bandara Internasional Jeddah, saat akan kembali ke Indonesia, Kamis (6/7) sore Waktu Arab Saudi.
Menag meminta keluarga jamaah di tanah air tidak khawatir, karena selama pemulangan, para lansia akan tetap didampingi petugas dan tenaga kesehatan.
“Nanti di pesawat kan ada pendampingnya, petugas. Jadi saya kira keluarga di rumah tak perlu khawatir. Doakan saja supaya jamaah yang nanti akan kita bawa pulang lebih dulu, sehat dan selamat di tanah air,” imbuh Gus Men, sapaan akrabnya.
Menag mengakui rasio petugas dan jamaah yang ada sekarang, yakni 1:50, belum ideal untuk melayani seluruh jamaah, khususnya dari kelompok lansia.
“Kuota petugas yang diberikan kepada Indonesia masih jauh dari ideal, karena kalau kita hitung probabilitasnya 1 banding 50, tentu sulit. Padahal kita tahu petugas tersebar di mana-mana, ada yang di bandara, Makkah dan Madinah,” ujar Menag.
Karena itu Menag akan menegosiasikan kembali penambahan jumlah petugas untuk musim haji tahun depan.
“Ini masih dinegosiasikan agar ke depan petugas itu diberikan tidak berdasarkan proporsi, tapi berdasarkan kebutuhan,” sebut Gus Men.