Pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel menewaskan sembilan orang di Bani Suhaila dekat Khan Younis, sementara serangan udara lainnya menewaskan empat orang di kamp Al-Maghazi di Jalur Gaza tengah.
Militer Israel mengatakan pihaknya menewaskan 15 pria bersenjata di Jalur Gaza tengah dan beberapa lainnya di Khan Younis, termasuk di dekat rumah sakit Al-Amal.
Di Kota Gaza, pasukan Israel terus beroperasi di dalam Rumah Sakit Al Shifa, yang terbesar di wilayah tersebut, kata kementerian kesehatan. Warga yang tinggal di dekatnya mengatakan distrik pemukiman telah dihancurkan oleh pasukan Israel di dekat Al Shifa.
“Saya pergi keluar untuk membeli obat dari apotek dan apa yang saya lihat sangat menyedihkan. Seluruh jalan dengan bangunan yang dulunya berdiri di sana telah hancur,” kata Abu Mustafa, 49 tahun.
“Ini bukan perang, ini genosida,” katanya kepada Reuters melalui telepon dari Kota Gaza.
Menghadapi tekanan internasional yang sangat besar, Israel mengatakan bahwa mereka melakukan semua yang mereka bisa untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil saat mereka memerangi militan di medan perang perkotaan. Hampir 260 tentara tewas dalam pertempuran di Gaza, kata militer.
Netanyahu mengatakan sejauh ini sekitar 200 pria bersenjata telah tewas di rumah sakit Al Shifa dan ratusan lainnya telah menyerah.
“Tidak ada rumah sakit di dunia yang terlihat seperti ini. Seperti inilah rumah teroris,” kata Netanyahu pada konferensi pers di Yerusalem.
Hamas membantah adanya kehadiran militer di rumah sakit tersebut dan juru bicaranya mengatakan mereka yang tewas di sana adalah warga sipil.