Pertarungan Klasik Persebaya Surabaya VS PSIS Semarang

Wallace Costa yang baru sembuh dari cedera sementara Alfeandra yang punya postur tinggi bisa dimaksimalkan untuk mengantisipasi pergerakan Jose Wilkson. Masih terdapat Wahyu Prasetyo yang mulai sering mendapatkan menit bermain.

Tengah

Pelatih Persebaya, Aji Santoso, punya deretan gelandang. Ada Muhammad Hidayat, Rendi Irwan, Hambali Tholib, Oktafianus Fernando, atau bahkan Rahmat Irianto yang mulai kerap dimainkan sebagai gelandang bertahan.

Seperti yang mereka tunjukkan ketika melumat PSS. Lini tengah Persebaya begitu dominan dan sulit dihentikan. Aliran bola dengan cepat lewat kedua sayap turut menjadi kekuatan lini kedua Persebaya.

PSIS tak bisa dianggap remeh karena memiliki deretan gelandang dengan karakteristik kuat dan ngotot. Gelandang asal Chile Jonathan Cantillana, gelandang dari Maluku Finky Pasamba, ditambah ketenangan Fandi Eko Utomo, membuat lini kedua PSIS begitu hidup.

Lalu ada nama Brian Ferreira, gelandang flamboyan asal Argentina yang pernah moncer di PSS. Meski sempat dibekap cedera, Brian Ferreira sudah melakoni debutnya dan beradaptasi dengan permainan PSIS saat menghadapi Arema.

PSIS juga masih punya deretan gelandang lain yang bisa menjadi alternatif di bench seperti Eka Febri Setiawan, Andreas Ado, Nerius Alom atau tenaga muda Damas Damar dan Reza Irfana.

Depan

Persebaya masuk dalam daftar tim yang subur untuk urusan mencetak gol. Sudah delapan gol berhasil dicatatkan dalam lima pertandingan terakhir. Jose Wilkson tentu menjadi tumpuan utama di barisan depan sebagai ujung tombak maut Persebaya.

Ia sudah mencetak tiga gol dan punya peran besar di lini depan Persebaya. Wilkson kerap dibantu dua penyerang sayap yang bisa berperan sebagai gelandang serang, yaitu Bruno Moreira di kiri dan Taisei Marukawa di kanan.

Keduanya tampil memukau saat Persebaya membekuk PSS. Bahkan Taisei Marukawa memborong dua gol. Tidak cukup sampai di situ, striker pengganti di bangku cadangan juga siap memberi ancaman seperti Samsul Arif, Alwi Slamat, atau Muhammad Supriyadi.

Sementara itu, pertahanan Persebaya wajib waspada dengan kualitas para penyerang PSIS. Karena terdapat nama duet Hari Nur Yulianto dan Bruno Silva. Duet keduanya tidak perlu diragukan lagi sebagai mesin gol PSIS sejak tiga musim terakhir.

Hari Nur boleh menjadi striker paling subur di PSIS saat ini dengan koleksi tiga gol di BRI Liga 1. Sementara Bruno Silva meski belum pecah telur, dia merupakan penyerang mematikan PSIS seperti yang ditunjukkan pada musim 2019 dan 2020.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist