“Setelah menghimpun pandangan dan pendapat dari pihak-pihak terkait, tim peneliti semakin mendalami risetnya. Hasil riset, tim peneliti menemukan beberapa titimangsa yang menjadi opsi hari jadi PERSIB. Namun, data yang dianggap kuat sebagai cikal bakal embrio PERSIB adalah di tanggal 5 Januari 1919,” jelas Glenn.
Usulan tanggal 5 Januari 1919 didasarkan pada fakta sejarah bahwa BIVB sebagai cikal bakal embrio PERSIB merupakan satu dari 7 bond pendiri PSSI pada 19 April 1930.
“Melihat fakta sejarah ini, logikanya kelahiran PERSIB sebelum pendirian PSSI. Hal itu juga sama seperti penetapan tanggal kelahiran 6 bond pendiri PSSI lainnya. Pada saat pendirian, kecuali PSM Mataram, semuanya masih menggunakan nama cikal bakal klub yang berbahasa Belanda. Mereka baru berubah pada tahun 1950-an,” beber Glenn.
Keenam bond pendiri PSSI lainnya yaitu Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM) yang berubah menjadi PPSM Magelang pada tahun 1930, Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) yang menjadi Persis Surakarta pada 12 Mei 1933, Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB) yang menjadi Persibaya pada 1943 dan Persebaya (1959), Voetballbond Indonesia Jacatra (VIJ) menjadi Persija pada 1950, Madioensche Voetbal Bond (MVB) menjadi PSM Madiun pada 1930 dan PSM Mataram menjadi PSIM Yogyakarta pada 27 Juli 1930.
Dijelaskan, kendati PERSIB merupakan hasil fusi dua bond, tim peneliti berpendapat, hari lahir bisa ditetapkan dari pendirian bond cikal bakal embrio PERSIB.
“Mau tanggal berapapun hari lahir PERSIB, sebenarnya kita tidak ada masalah. Namun, penelitian ini perlu dilakukan karena kita ingin meluruskan dan mencari kebenaran sejarah hari lahir PERSIB” tegasnya.***