Penunjukkan Hasan Gipo sebagai Ketua Umum atau Ketua Tanfidziyah atau dahulu istilahnya Presiden, sebab beliau merupakan sosok yang limited edition sebagai Tokoh Pergerakan di Emberio NAHDLOTUL OELAMA’ Menjadi Presiden ( TAKMIROEL MASADJID). Sebagai Kepala sekolah (TASWIRUL AFKAR ). Dan juga Pimpinan ( NAHDLOTUT TUJJAR) dipercaya Sama Keluarga Besar Ampel Dento.
Bermula dari musyawarah kecil pembentukan pengurus NU yang melibatkan sebagian tokoh dari daerah Ampel, Kawatan, Bubutan, dan daerah sekitar Surabaya. Dalam forum musyawarah itu disebutkan Hasan Gipo sebagai Ketua Tanfidziyah NU yang pertama.
Pada masa itu, NU masih berbentuk embrio di mana Rais Syuriah adalah KH Said dari Paneleh, Surabaya, KH Asy’ari dipilih sebagai Rais Akbar Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO) dengan KH Wahab Hasbullah sebagai Katib ‘Am.
Hasan Gipo menjabat 1926 – 1934 setelah itu baru digantikan oleh KH Noor dari Sawah pulo, Surabaya menggantikan beliau.
Hasan Gipo Sebagai Aktivis
Hasan Gipo seorang aktivis dan pedagang yang tinggal di kawasan elite Surabaya di dampingi oleh KH Burhan ( Bendahara HBNO pertama ) .Hal itu sangat membantu pergerakan Kiai Wahab. Ia yang mengantar Kiai Wahab menemui aktivis pergerakan di Surabaya seperti HOS Cokroaminoto dan Dr. Soetomo. Dari situ Kiai Wahab dan Hasan Gipo berkenalan dengan Soekarno, Kartosuwiryo, Muso, dan SK Trimurti yang merupakan murid HOS Cokroaminoto. Dari sini pula para aktivis mulai merencanakan kemerdekaan.
Pertemuan antara Hasan Gipo dan Kiai Wahab serta beberapa kiai lain makin intensif setelah itu. Ia kemudian terlibat aktif dalam pendirian Nahdlatul Wathan di dirikan oleh KH Kahar Kawatan (1914) meski tidak tercatat sebagai pengurus. Ia juga menjadi peserta diskusi dalam forum Taswirul Afkar (1916) menjadi Kepala Sekolah TASWIRUL AFKAR AMPEL . Ia juga aktif terlibat dalam Nahdlatul Tujjar (1918) ditunjuk Oleh Keluarga Besar Ampel utk dipercaya sbg Pimpinannya. NAHDLOTUT TUJJAR berdiri berawal dari SDI ( Serikat Dagang Islam) yg oleh HOS Tjokroaminoto kemudian di bawa ke Kancah politik menjadi Partai Serikat Islam ( SI ). Semenjak itu Keluarga Ampel dan Gipo Keluar daripada SI dan mendirikan NAHDLOTUT TUJJAR.