Aulanews.id – Dalam memperluas jangkauan UMKM sektor pangan, Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) beserta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bersama-sama menggelorakan Posko Pangan di seluruh daerah.
Terhitung Sebanyak 44 posko pangan yang tersebar di wilayah Jakarta Pusat, serentak diresmikan secara nasional melalui dukungan kongkrit kewirausahaan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Ketua Umum INKOWAPI Sharmila Yahya menegaskan bahwa hadirnya posko pangan mampu mengoptimalkan daya beli masyarakat dan dapat mendorong peningkatan ekonomi daerah.
“Diresmikannya posko pangan serentak nasional ini merupakan bagian dari kontribusi UMKM sektor pangan dalam meningkatkan kewirausahaan di daerah dalam skala masyarakat di daerah,” tegas Sharmila yang merupakan Pendiri Sahabat Usaha Rakyat atau SAHARA, Selasa (8/8).
Menurut Sharnila, upaya sinergi dan kolaborasi dalam posko pangan ini juga menjadi bagian dari kontribusi menjaga stabilitas pangan dan laju inflasi daerah.
“Diharapkan posko pangan di setiap daerah dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan.
Ferry menambahkan, upaya posko pangan yang diinisiasi Sahabat Usaha Rakyat ini, sejalan dengan langkah pemerintah dalam menjaga ketersediaan kebutuhan bahan pangan dan menjaga laju inflasi daerah, termasuk di tengah ancaman kekeringan berkepanjangan akibat El Nino.
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid menyambut baik hadirnya posko pangan yang langsung menyentuh lapisan masyarakat, baik di kelurahan, desa maupun kota dan kabupaten, dalam menjaga stabilitas bahan pokok.
“Posko pangan yang hadir di tingkat satu desa satu warung posko pangan menjadi wujud ekonomi kemasyarakatan dalam menjaga kestabilan harga,” ujar Arsjad.
Ia menambahkan, kolaborasi semua pihak ini diharapkan dapat memperluas dan melebarkan peran aktif warung-warung posko pangan dalam menjaga pasokan bahan pokok.
“Terlebih lagi, keikutsertaan para perempuan dalam mengelola posko pangan ini dapat menjadi peran pemberdayaan yang signifikan meningkatkan perekonomian secara nasional,” ujar Arsjad. (MEM)