“Kerjasama ini tidak hanya mempromosikan pemahaman budaya dan keunggulan akademik, tetapi juga memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan keahlian, berkontribusi pada kemajuan berbagai bidang studi,” ujar pengajar film dan industri kreatif di Universitas Airlangga ini.
Kick off konsorsium ini disepakati pada tahun 2024 dengan beberapa program pertukaran mahasiswa dan staf pengajar antara kampus-kampus anggota konsrosium.
“tahun 2023 ini juga tercatat 25 mahasiswa program IISMA menempuh studi selama satu semester di NTU, serta lima mahasiswa di SMU” papar Satrya.
Singapura menawarkan banyak kemudahan terutama dari jarak dan budaya akademis yang menjadi jujugan akademisi kelas dunia sehingga menjadi favorit tujuan benchmarking universitas di Indonesia.
Konferensi regional NTU tersebut selain dihadiri Mendagri Tito Karnavian dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo, juga hadir Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwook Fook Seng, para pimpinan NTU serta beberapa kampur terkemuka Indonesia termasuk pimpinan BUMN dan industri di Indonesia. (Mg 05)