Fakta bahwa para migran meningkatkan taraf hidup, baik di negara baru atau lama, dibuktikan dengan temuan lain dalam laporan IOM. Uang yang mereka kirim ke rumah meningkat secara mengejutkan sebesar 650 persen selama periode tahun 2000 hingga 2022meningkat dari $128 miliar menjadi $831 miliar.
Sebagian besar pengiriman uang tersebut, senilai $647 miliar, dikirim ke negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, yang merupakan bagian signifikan dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut dan melampaui investasi asing langsung.
Berinvestasilah dalam migrasi Ibu Pope mengatakan setiap pembicaraan mengenai investasi juga harus mencakup investasi pada sumber daya manusia dan migrasi.
“Dan cara untuk melakukannya adalah dengan membangun jalur migrasi yang aman dan teratur,” katanya, menyoroti perlunya melindungi hak asasi manusia dan martabat para migran, dan memastikan “bahwa mereka dapat mengakses layanan penting dan tidak menjadi sasaran eksploitasi di negara tempat mereka akan bekerja.”
Duta Besar Uganda untuk PBB, Adonia Ayebare, mengatakan migrasi mendorong pesatnya urbanisasi di banyak belahan dunia. Ia menekankan perlunya negara-negara untuk “menciptakan ekosistem untuk tindakan bersama” mengenai jalur reguler menuju migrasi karena pilihan yang ada saat ini tidak memadai.
“Ketidaksesuaian ini menimbulkan dampak yang sangat besar, baik dalam hal hilangnya nyawa dan penderitaan manusia akibat migrasi yang tidak aman, dan dalam hal banyak negara yang kehilangan banyak peluang bagi individu dan masyarakat,” ujarnya.
Kontroversi dan misinformasi Namun seperti disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed, isu jalur reguler telah menjadi topik kontroversial di beberapa wilayah karena suasana politik seputar migrasi dan maraknya kampanye misinformasi yang beracun.
