Aulanews.id – Lembaga Pengajaran Bahasa Arab Masjid Agung Sunan Ampel (LPBA MASA) Surabaya merayakan hari ulang tahunnya yang ke-41 dengan penuh khidmat dan kebanggaan. Acara yang dihadiri oleh para santri, alumni, dan masyarakat sekitar ini menjadi momen penting untuk refleksi dan penghargaan terhadap perjalanan panjang LPBAMASA dalam mengembangkan dakwah dan pendidikan.
Dalam sambutannya, KH. Ahmad Hifni Nawawi memberikan apresiasi kepada para pengajar senior yang telah mengabdikan diri selama lebih dari dua dekade. Beliau dengan penuh kehangatan menyebutkan, “Ustad Saefullahh Azhari masih tampan, Ustad Ali Tsauri masih istiqomah dan serius mengawal serta mendidik santri-santri LPBAMASA dengan detail sekali. Beberapa khirrijin angkatan pertama, di antaranya Ustad Sholeh Syamsuri, Ustad Hamidin Lumaris, Ustad Hasyim Ismu’i, dan Ustad Munadji Ahmad Syafi’i, tetap istiqomah dalam mengasuh para santri LPBAMASA.”
KH. Ahmad Hifni Nawawi juga menegaskan bahwa 41 tahun adalah masa yang panjang, penuh dengan berbagai dinamika. “Ibarat kehidupan manusia, LPBAMASA telah mengalami banyak hal – maju mundur, berkelok dan lurus, naik dan turun, rasa duka, dan lain-lainnya. Bahkan pada masa terakhir, LPBAMASA menjadi sekoci penyelamat atas konflik di Masjid Ampel. LPBAMASA bersama putra-putrinya, bersama alumninya, menjadi bemper atas serangan kelompok yang merendahkan marwah Sunan Ampel beserta Masjidnya. Alhamdulillah, kita diberi keberhasilan keselamatan dan masih eksis untuk meneruskan tugas utama Sunan Ampel, yaitu dakwah pendidikan.”
Beliau menambahkan bahwa kebahagiaan terbesar adalah melihat putra-putri LPBAMASA berperilaku bermanfaat di masyarakat. “Secara sadar kita punya satu keunikan, yaitu Sunan Ampel. Pesantren Ampel kebanggaan kita ini didirikan oleh Sunan Ampel pada tahun 1400-an, dan sejak itu, lulusan pesantren ini telah berkontribusi besar dalam pembangunan dan perkembangan bangsa Indonesia, mulai dari kerajaan hingga republik.”