Aulanews.id – Pondok Pesantren merupakan pengelompokan dua kata yaitu “pondok” dan “pesantren”. Kata pondok berasal dari bahasa arab yaitu funduq yang artinya hotel , penginapan yang dipergunakan untuk menimba ilmu agama islam.
Selanjutnya istilah dari “pesantren” merupakan asal kata santri yang depannya ditambah “pe” dan akhirnya “an”. Kata santri diambil dari terminan kata shastri yang diambil dari bahasa sanskerta yang artinya : orang-orang yang tahu akan kitab suci agama hindu. Mengapa demikian? Bahwasannya agama pertama yang berada di nusantara bukanlah agama islam . melainkan agama nenek moyang yaitu hindu dan budha. Istilah pondok pesantren tidaklain yaitu sebuah wadah pendidikan yang menyelennggarakan perkara pembelajaran agama islam .
Tranformasi dan merekahnya islam di nusantara tidak terlepas dari yang namanya pondok pesantren. Mengapa demikian?, sejarah pendidikan di Indonesia menuliskan pondok pesantren lembaga pendidikan tertua yang tertera di indonesia. Ada dua penjelasan mengenai awal mula berdirinya sebuah pondok pesantren .
Pertama. Ada dua jenis yang berpendapat bahwasannya pondok pesantren diawali dalam zaman nabi masih hidup. Dalam dakwah pertama , Nabi melaksanakan secara sembunyi-sembunyi dengan sekelompok orang, dilaksanakan dari rumah kerumah . Kedua, berpendapat bahwa pondok pesantren berkaitan erat dengan pendidikan kaum sufi.
Pondok pesantren bermerekah dengan seiring berkembangnya zaman. Ada pondok pesantren modern, pondok pesantren tradisional, dan ada pula yang mengkolaborasi keduanya akan tetapi tidak meninggalkan dasar akarnya , yaitu menekankan pendidikan agama islam dan akhlak yang mulia. Pondok pesantren merupakan lembaga khas di nusantara. Bisa diketahui nama-nama pondok pesantren tertua di nusantara antara lain: Lirboyo, tebuireng , sidogiri, tremas, buntet genggong atau langitan dan masih banyak lagi .
Dengan sifat nya islam mudah diterima di nusantara yakni tidak merubah , tidak memaksa dan tidak menghilangkan adat atau budaya yang ada dinusantara. Pondok pesantren juga bersifat inklusif, terbuka, modernitas dan ramah dengan adanya tradisi lokal yang berada di nusantara. Selain sebagai lembaga pendidikan agama islam , pondok pesantren juga berperan sebagai lembaga sosial. Misalnya, pondok pesantren yang mengasuh anak-anak yatim dan menyantuni kaum lemah.
Masa Kolonialisasi
Dulu ketika masa pemerintahan kolonial belanda yang berkuasa di indonesia, tidak mampu mengatasi tumbuh kembangnya pesantren dan madrasah sebagai suatu lembaga pendidikan yang dibangun dan dibentuk oleh masyarakat islam. Meskipun pemerintahan belanda menerapkan kebijakan deskriminitif dan refresi terhadap pondok pesantren akan tetapi tidak membuat pondok pesantren terhenti.