Aulanews.id – Penelitian terbaru menunjukkan bahwa peran influencer media sosial dalam menyebarkan informasi selama krisis ternyata lebih penting dari yang diperkirakan. Studi ini dilakukan oleh Kimberly Kay Wiley, asisten profesor di UF/IFAS, dan Seth Meyer, profesor di Universitas Bridgewater State mengungkapkan bahwa influencer dapat membantu pemerintah dan lembaga nirlaba menyampaikan pesan penting dengan lebih efektif kepada masyarakat saat terjadi krisis. dilansir dari phys (09/09/2024)
Penelitian ini merekomendasikan adanya kerjasama antara pemerintah, lembaga nirlaba, dan influencer media sosial untuk meningkatkan komunikasi publik saat krisis. Dalam studi yang menganalisis 1.392 unggahan media sosial selama wabah mpox tahun 2022, para peneliti menemukan bahwa kemitraan dengan influencer terutama yang dikenal dan dipercaya di komunitas LGBTQIA+, dapat memperluas jangkauan dan dampak dari pesan-pesan yang disampaikan.
Peneliti juga menekankan pentingnya membangun kepercayaan dan kredibilitas dalam kerjasama dengan influencer. Hal ini penting agar informasi yang disebarkan tetap akurat dan bermanfaat. Pemerintah dan lembaga nirlaba disarankan untuk lebih aktif menjalin kemitraan dengan influencer sebelum krisis terjadi, sehingga pesan-pesan penting bisa tersampaikan dengan lebih efektif dan tepat sasaran ketika dibutuhkan.