“Merangkul tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui perencanaan, pengendalian dan evaluasi perkumpulan akan menciptakan model perencanaan yang berkontribusi secara langsung pada perubahan positif. Dengan demikian, BAPENU bukan hanya sekadar mencari ‘impian yang sempurna’, melainkan juga membawa dampak (impact) positif bagi kelangsungan perkumpulan. Untuk itu, BAPENU menghargai fleksibilitas dan keseimbangan kehidupan antara aktivitas dan kreativitas menjadi nilai kunci bagi kemajuan perkumpulan,” ungkap Sekretaris BAPENU Situbondo Heri Junaidi, S.Sos.
“Ketertautan sosial dalam koordinasi Pentahelix, salah satu rekomendasi dari Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II PCNU Situbondo, merupakan konsep multi pihak yang menjalin konektivitas yang membentuk kolaborasi antara unsur pemerintah, akademisi, badan dan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media massa berkolaborasi serta berkomitmen untuk mencapai tujuan yang sama. Semangat kolaboratif ini memberikan mereka akses tidak hanya pada sumber daya yang beragam, tetapi juga pada ide-ide segar, perspektif baru, serta membuka pintu bagi akuntabilitas dan transparansi. Kolaborasi menjadi kunci sukses dalam menghadapi tantangan zaman yang kompleks. BAPENU merilis network planning via pentahelix sebagai modal awal untuk menciptakan dampak yang signifikan dalam mendorong inovasi dan perubahan dengan cara yang tidak terpikirkan sebelumnya,” pungkasnya.
(kiriman berita dari pembaca aulanews : Heri Junaidi)