Aulanews.id – Penyelenggaraan pertandingan kandang PERSIB di Liga 1 2023/2024 mendapat apresiasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo dalam sebuah pertemuan Kantor Kemenpora RI, Senayan, Jakarta, Jumat, 8 Desember 2023 lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Deputy CEO PT PERSIB Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono menjelaskan penyelenggaraan pertandingan kandang PERSIB sepanjang Liga 1 2023/2024.
Teddy menyatakan, PERSIB berkomitmen untuk menciptakan iklim pertandingan yang kondusif, aman dan nyaman. Karenanya, transformasi dalam penyelenggaraan pertandingan pun dilakukan, mulai dari penjualan tiket secara online, sistem pengamanan empat ring, face recognition dan lain sebagainya.
“Terima kasih Mas Menteri dan jajarannya atas kesempatannya telah menerima kami. Sebenarnya, mungkin kita ingin diskusi dan sharing mengenai sistem pertandingan sepak bola yang kita lakukan,” kata Teddy.
Teddy menjelaskan, persoalan penyelenggaraan pertandingan sepakbola di Indonesia masih menjadi perhatian. Sebab, pertandingan yang sejatinya menjadi ruang untuk bersenang-senang dan mempererat silaturahmi justru menjadi ajang untuk memperuncing permusuhan, dengan masih terjadinya bentrokan antarsuporter.
“Suporter masih belum belajar karena masih banyak kericuhan dalam skala besar. Kita bersama PSSI dan klub lain, kalau bisa, mari kita perbaiki sepak bola Indonesia, terlebih FIFA juga sudah berkantor di Indonesia,” ungkap Teddy.
Teddy menyebut, untuk menciptakan iklim sepakbola yang kondusif membutuhkan infrastruktur yang mendukung dan ketegasan dalam penegakan hukum. Tidak sedikit, beberapa oknum melakukan pelanggaran hukum di tengah menyaksikan pertandingan.
“Dengan infrastruktur yang memadai, pasti SDM suporter ini akan mengikuti, apalagi dibarengi dengan pengamanan yang tegas untuk meminimalisir dan memberikan efek jera,” tambah Teddy.
Dito mengakui, penyelenggaraan pertandingan kandang PERSIB merupakan sebuah terobosan. “Ini menjadi salah satu contoh yang Pak Ketum PSSI Erick Thohir sebut, salah satu contoh yang sedang dipelajari untuk diterapkan di setiap klub atau bagaimana nanti masih ada tindak lanjutnya,” katanya.
Salah satu yang menjadi perhatian Dito adalah sistem penjualan tiket on line yang sudah dimulai sejak tahun 2018. Tahun ini, selain tiket yang dijual secara online, penyelenggaraan pertandingan juga memanfaatkan perkembangan teknologi berupa penggunaan alat pendeteksi wajah.