Penyebab 1.130 Korban Kebakaran Hawaii Belum Ditemukan, dari 5.200 Orang yang Telah Didaftar dan Ditambah 2.200 Bangunan Hancur

Foto_Hawaii_Hangus_Terbakar
Foto_Hawaii_Hangus_Terbakar

Aulanews.id –  Tim pencarian, hingga hari Senin terus melanjutkan tugas yang melelahkan, dan berbahaya untuk mengambil abu Lahaina agar bisa menemukan lebih banyak korban akibat kebakaran hutan Maui.  Tercatat, sedikitnya korban tewas mencapai 96 dan ribuan orang masih belum ditemukan.

Walaupun, sudah hampir seminggu setelah api yang bergerak cepat meratakan sebagian besar kota resor bersejarah pada hari Selasa, banyak penduduk masih tidak dapat kembali ke lokasi kebakaran karena risiko yang ditimbulkan oleh kemungkinan titik panas dan asap beracun.

Pejabat telah memperingatkan bahwa mengidentifikasi korban akan menjadi tugas yang berat dan sulit, mengingat api yang membakar sangat kuat sehingga struktur logam meleleh karena panas.

Basis data yang bersumber dari banyak orang yang beredar di media sosial menunjukkan sekitar 1.130 orang terdaftar, “tidak ditemukan” dalam daftar sekitar 5.200 orang pada Senin sore. Basis data mencakup nama-nama yang dikumpulkan dari pemberitahuan “orang hilang” yang dipasang di tempat penampungan serta informasi yang dikirimkan oleh orang-orang terkasih.

Palang Merah Amerika telah menerima lebih dari 2.500 telepon dari orang-orang yang berusaha menemukan dan menyatukan kembali kerabat dan teman yang hilang dari kebakaran, kata Chris Young, direktur senior untuk operasi dan kesiapan.

“Kami telah menyelesaikan sekitar 800 dari 2.500 sejauh yang kami kerjakan,” kata Young kepada wartawan, Senin. “Komunikasi di pulau masih terputus-putus di banyak lokasi.”sebagaimana dikutip dari Reuters pada Selasa (15/8/2023)

Sedikitnya 2.200 bangunan hancur dalam kebakaran itu, 86% di antaranya adalah perumahan, kata Gubernur Hawaii Josh Green dalam sebuah video yang diunggah di media sosial pada Senin.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist