Pentingnya Ilmu Pengetahuan

Aulanews.id – Pertanyaan tentang “bagaimana Islam memandang pengetahuan dan bagaimana pengetahuan berkembang di dalam peradaban Islam” masih menyisakan tanda tanya. Kita tahu, agama Islam adalah agama pengetahuan (al-dhin al-ilm). Itu artinya, kata Gus Ulil, kemana pun agama Islam disebarkan, maka bersamaan itu pula tumbuh pengetahuan Islam (persebaran Islam sudah pasti beriringan dengan pesebaran pengetahuan).

Sekiranya kita membaca kitab dan buku yanh dikarang oleh para ulama yang hidup di masa lampau (terutama yang berhasa Arab), maka di bab pertama kita akan menemukan bab tentang pengetahuan (kitab al-ilm). Bahkan, hampir semua kitab yang di tulis oleh ulama tempo dulu di buka dengan pembahasan “pentingnya ilmu pengetahuan”.

Misalnya kitab Ihya’ Ulumuddin yang ditulis oleh Al-Ghazali (imam besar yang hidup pada abad ke-11 M/ ke-5 H tahun 500 an di Baghdad (Irak), ketika itu Dinasti Abbasiyah sedang berkuasa). Kitab ini, kata Gus Ulil, mungkin kitab yang paling populer di seluruh dunia setelah al-Qur’an dan Bukhari-Muslim.

Begitu pun juga dengan kitab-kitab hadits banyak yang di buka dengan pembahasan pentingnya pengetahuan. Pertanyaannya kemudian kenapa harus di buka dengan kitab al-ilm? Jawabannya karena agama Islam adalah agama pengetahuan (menjunjung tinggi pengetahuan). Itu sebabnya, dalam al-Qur’an surah Al-Alaq Allah Swt. berfirman:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq [96]: 1-5).

Peristiwa turunnya wahyu pertama ini bagi Rasulullah Saw. terjadi pada malam 17 Ramadhan atau yang dikenal dengan sebutan Nuzulul Qur’an (malam diturunkannya al-Qur’an). Beberapa sumber tafsir mengatakan bahwa, asbabun nuzul diturunkannya wahyu pertama itu mengandung hikmah, dimana Allah Swt. meminta Rasulullah beserta umatnya untuk membaca. Sebab, karena dengan membaca, kita akan mendapat ilmu pengetahuan.

Saking begitu pentingnya ilmu pengetahuan, maka orang yang beriman tanpa didasari ilmu pengetahuan, maka imannya tidak diterima. Tidak sah. Iman tidak bisa kita peluk tanpa dasar pengetahuan. Demikian halnya juga dengan ibadah yang tidak dilandasi ilmu pengetahuan, maka ibadahnya tidak sah. Sebagaimana dikatakan oleh seorang ulama yang menulis kitab Matan Zubad, yaitu Ibnu Ruslan, ia mengatakan:

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist