Aulanews.id –Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit penyebab kematian terbesar yang dialami oleh perempuan.
Tidak sedikit pasien kanker payudara yang mulanya tidak menyadari gejala penyakit, sampai akhirnya muncul benjolan besar yang ternyata adalah tumor.
Ini diakui sendiri oleh pasien kanker payudara bernama Farida. Dikatakannya ia sempat tak menyangka benjolan yang muncul di payudara adalah tumor yang berisi sel kanker.
Hasil pemeriksaan tersebut menyatakan bahwa Farida terdiagnosis kanker stadium II. Melalui deteksi ini Farida dapat lebih cepat menentukan langkah pengobatan selanjutnya.
Farida lalu menjalani perawatan lanjutan, yaitu operasi dan kemoterapi yang mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Sebuah keputusan yang sulit, namun keinginan untuk pulih dan dukungan moral dari keluarga Farida membantu mengalahkan ketakutan dan kekhawatirannya.
Berdasarkan pengalamannya tersebut, Farida kini menyadari pentingnya SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) dan SADANIS (pemeriksaan payudara klinis).
Pada Hari Kanker Sedunia, Philips Indonesia bersama Philips Foundation berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker payudara kepada para perempuan yang memiliki keterbatasan akses pengetahuan dan perawatan kesehatan.
Berkolaborasi dengan Lovepink dan Docquity, Philips Foundation memberikan akses gratis kepada 1.000 perempuan pra-sejahtera untuk skrining kanker payudara di beberapa kota di Indonesia yang telah disebutkan diatas.
Data dari Globocan 2020 menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki daftar teratas dari kasus baru di antara kasus kanker dan semua penyakit tidak menular lainnya. Oleh karena itu, Philips Foundation terus mendorong perempuan Indonesia untuk melakukan SADARI dan SADANIS.
Pim Preesman, Presiden Direktur Philips Indonesia, mengatakan, sebagai perusahaan teknologi kesehatan, Philips mendorong perempuan untuk menjalani pemeriksaan secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui tanda-tanda kanker payudara sejak dini.
sumber:.http://suara.com/