Pada abad ke-21, kelaparan terkait perubahan iklim sebagian besar telah dapat dicegah berkat alat inovatif untuk melacak kelaparan akut, yang dikembangkan selama krisis di Somalia pada tahun 2004 oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) dan sekarang digunakan oleh lembaga-lembaga kemanusiaan di seluruh dunia.
Inisiatif ini disebut Klasifikasi Fase Keamanan Terpadu, atau IPC.
Sebuah keluarga di Yaman berbagi makanan dengan makanan yang disediakan oleh Program Pangan Dunia PBB (WFP).
Apa itu IPC?IPC adalah inisiatif multimitra yang inovatif untuk meningkatkan ketahanan pangan dan analisis gizi serta pengambilan keputusan.
Klasifikasi IPC dan pendekatan analitis memfasilitasi pemerintah, Badan-badan PBB, organisasi non-pemerintah, masyarakat sipil dan aktor terkait lainnya dalam bekerja sama untuk menentukan tingkat keparahan dan besarnya kerawanan pangan akut dan kronis serta situasi kekurangan gizi akut di suatu negara sesuai dengan standar yang diakui secara internasional. .
Penyebaran inisiatif ini telah digunakan di lebih dari 30 negara, dan kemitraan global dari 19 organisasi memimpin pengembangan dan implementasi IPC di tingkat global, regional dan negara.
Dengan penerapannya selama lebih dari 20 tahun, IPC telah terbukti menjadi salah satu praktik terbaik di bidang ketahanan pangan global.
Ini juga merupakan model kolaborasi di lebih dari 30 negara di Amerika Latin, Afrika dan Asia.
IPC memantau kelaparan namun juga dapat memberikan peringatan sebelum potensi malnutrisi akut meluas sebelum berubah menjadi kondisi yang lebih serius dan mengancam jiwa.
Bagaimana cara kerja IPC?IPC sendiri tidak mengumpulkan data. Informasi tersebut berasal dari mitra kemanusiaan yang beroperasi di lapangan.
Informasi tersebut dapat mencakup ketahanan pangan, nutrisi, angka kematian dan mata pencaharian masyarakat serta asupan kalori, strategi penanggulangan seperti apa yang digunakan masyarakat untuk mencari makanan dan ukuran lengan anak-anak untuk memantau malnutrisi, yang dikenal dengan lingkar lengan tengah-atas, atau MUAC. .
“Pengumpulan data tidak berhenti, bahkan di zona perang,” kata Husain.
Jika lokasi tidak dapat dijangkau, survei telepon seluler dilakukan untuk mendapatkan informasi, dan jika hal ini tidak memungkinkan, satelit dapat menghasilkan informasi.
PBB terus memberikan bantuan makanan untuk menyelamatkan nyawa di wilayah Tigray di Ethiopia.
Pakar teknis dari mitra IPC mengolah data dalam jumlah besar untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada para pengambil keputusan yang dapat secara efektif memenuhi kebutuhan di lapangan, dengan tujuan untuk menghindari skenario terburuk.
