Aulanews.id – Kunjungan ke Museum Lampung ini sendiri dipandu oleh dua arkeolog Museum Lampung I Made Giri Gunadi dan Oki Laksito yang menerangkan seluruh koleksi di Museum Lampung. Seluruh anggota TACB yang hadir kini didampingi oleh Kabid Kebudayaan Disdikbud Heny Astuti dan Kasie Cagar Budaya Ryan Yanuar.
Ketua TACB Lampung Anshory Djausal mengjelaskan kunjungan ke Museum Lampung dalam rangka melihat beberapa benda yang tengah dikaji untuk diusulkan menjadi cagar budaya.
“Pemeringkatannya tengah dikaji apakah masuk peringkat provinsi atau bahkan peringkat nasional,” terangnya yang melalui siaran pers.
Beberapa benda yang tengah dikaji di Museum Lampung kini diantaranya merupakan bejana, dua nekhara, prasasti dadak, relief arca apsari, rumah kenali, lumbung, arca menhir dan kepala arca dan bola besi yang dulu digunakan saat membuka hutan di era transmigrasi awal.
Made menerangkan bahwa bejana hanya ada 3 di Indonesia yakni di daerah Lampung, Kerinci dan Madura yang dua tersimpan di Musium Nasional dan 1 di Musium Lampung.
“Bola besi ini digunakan untuk membuka hutan atau land clearing yang digunakan di Indonesia dan Brasil,” imbuhnya.
Usai kunjungan TACB menggelar rapat internal untuk merumuskan langkah-langkah yang akan ditempuh.
Heny pun juga berharap TACB biss menyelesaikan kajiannya untuk segera diajukan menjadi rekomendasi penetapan sebagai cagar budaya.