Aulanews.id – Pengelola Kenjeran Water Park di kawasan Kenpark Surabaya, Jawa Timur, mengungkap perosotan kolam renang ambruk diduga karena overload yang naik. Pengelola mengklaim selalu rutin untuk melakukan perawatan.
“Karena overload yang naik, kita selama ini sudah melakukan perawatan,” kata perwakilan pengelola Kenpark Surabaya, Bambang Irianto, Sabtu (2022/5/07).
Bambang menambahkan, perawatan perosotan ini lazimnya dilakukan biasanya setahun sekali. Dia menyebut perosotan sudah dilakukan perawatan 9 bulan yang lalu, artinya masih ada tenggat waktu 3 bulan sebelum dilakukan perawatan kembali.
“Terakhir waktu 9 bulan yang lalu, jadi kan masih ada tenggat waktu yang masih bisa digunakan kan satu tahun. Sebelum pandemi sama tengah-tengah pandemi kita rutin (mengecek)” imbuhnya.
Bambang juga menegaskan, baik di atas perosotan hingga di bawah area kolam renang, pihaknya telah menyiapkan petugas yang berjaga untuk keamanan para pengunjung.
“Untuk yang di bawah sudah ada penjaganya, di atas ada penjaganya. Namun rata-rata pengunjung inginnya kalau meluncur ke bawah bersama-sama, tidak mau satu-satu, nah mungkin ini yang menyebabkan overload lalu brol (ambrol) itu,” kata Bambang.
Biasanya, lanjut Bambang, pengunjung yang naik perosotan hanya dibatasi 5 orang. Jika 5 orang pengunjung sudah berada di kolam, baru 5 pengunjung selanjutnya boleh naik perosotan.
Namun saat kejadian, ada belasan orang yang jatuh dari perosotan tersebut.
“Di situ 5 sampai 10 orang tapi ini lebih, biasanya berhenti di bawah 5 terus 5 meluncur jadi tidak bersama-sama,” tambahnya.
Hingga kini, Bambang menyebut ada 16 korban luka berat hingga ringan. Kesemuanya sedang menjalani perawatan lanjutan di RSU dr. Soetomo hingga RSUD dr. Soewandhi Surabaya.
Sumber: detik.com