“Tapi sekarang rumahnya telah dibongkar, karena juga sebagai jalan masuk proyek,” ujarnya.
Menurunya, banyaknya makhluk halus di sekitaran sungai ini juga yang membuat alat berat untuk pekerjaan proyek ini rusak beberapa waktu lalu.
“Ada yang rusak di luar nalar, masak besi di roda alat berat bisa terlepas. Saat ini alat beratnya itu sudah pindah ke utara,” jelasnya.
Namun ketika dikonfirmasi pada seorang pekerja yang tak ingin di sebutkan namanya tentang mitos tersebut, ia tak sepenuhnya membenarkan.
Menurutnya, kesulitan pada proses pengeboran adalah karena batu berukuran besar mendominasi lokasi tersebut.
Bahkan setiap pengeboran selalu mendapatkan batu besar dan sulit dipecah.
“Ada batu yang berukuran lebih dari 15 meter, jadi mengebor batunya hingga tembus mencapai tanah lagi butuh 15 meter,” ungkap dia kepada TribunSolo.com, Selasa (28/12/2021).
Makanya, pengeboran ini memakan waktu cukup lama sehingga membuat kesulitan para pekerja padahal kawasan itu persawahan.
sumber tribunsolo.com