Aulanews.id – Penemuan istana makhluk gaib bikin gempar, pengeboran jalan Tol Solo – Yogyakarta jadi terhambat di titik ini. Kejadian aneh terjadi di tengah pembangunan Tol Solo – Yogyakarta sehingga membuat para pekerja proyek terheran-heran.
Tepatnya di Dukuh Klinggen, Desa Gowokajen, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Salah satunya pengeboran tanah untuk pondasi jembatan yang tak kunjung selesai.
Dikutip dari TribunSolo.com yang memperoleh informasi dari warga sekitar, pengeboran yang sudah di mulai sejak pertengahan bulan November lalu sampai saat ini belum bisa kelar.
Setiap sisi jembatan ada 52 titik yang dibor untuk paku bumi jembatan. Namun sudah lebih dari 1 bulan berjalan, baru 16 titik saja.
Padahal, biasanya dalam sehari bisa melakukan pengeboran sebanyak 2-4 titik, namun pengeboran untuk jembatan ini sehari baru hanya bisa 1 titik.
Itupun tak bisa selesai dalam sehari.
Berbagai cara dilakukan, di antaranya diambilkan tanah merah dari wilayah Gunung Kidul, namun pengeboran ini masih seret juga.
BENARKAH KARENA ISTANA MAKHLUK HALUS..??? BEGINI FAKTANYA
Tokoh Masyarakat setempat, Aris Harjoko mengatakan jika di sungai ini menyimpan banyak misteri yang tak masuk akal.
Selain Aris, Sarmidi yang merupakan warga sekitar juga meyakini jika di sekitaran sungai yang berhulu di Pengging itu, menyimpan banyak misteri karena banyak dihuni makhluk halus tak kasat mata.
“Di situ biasa disebut warga, istananya makhluk halus,” ungkap dia kepada TribunSolo.com, Selasa (28/12/2021).
Bahkan, beberapa waktu lalu, sebelum rumah tua yang ada terkena proyek tol ini dibongkar, ada warga yang melihat sesosok mahkluk halus.
“Tapi sekarang rumahnya telah dibongkar, karena juga sebagai jalan masuk proyek,” ujarnya.
Menurunya, banyaknya makhluk halus di sekitaran sungai ini juga yang membuat alat berat untuk pekerjaan proyek ini rusak beberapa waktu lalu.
“Ada yang rusak di luar nalar, masak besi di roda alat berat bisa terlepas. Saat ini alat beratnya itu sudah pindah ke utara,” jelasnya.
Namun ketika dikonfirmasi pada seorang pekerja yang tak ingin di sebutkan namanya tentang mitos tersebut, ia tak sepenuhnya membenarkan.
Menurutnya, kesulitan pada proses pengeboran adalah karena batu berukuran besar mendominasi lokasi tersebut.
Bahkan setiap pengeboran selalu mendapatkan batu besar dan sulit dipecah.
“Ada batu yang berukuran lebih dari 15 meter, jadi mengebor batunya hingga tembus mencapai tanah lagi butuh 15 meter,” ungkap dia kepada TribunSolo.com, Selasa (28/12/2021).