AS adalah negara pertama yang mengakui Israel sebagai negara pada tahun 1948 dan telah memelihara hubungan erat dengan pemerintah Israel sejak saat itu.
Washington menyediakan bantuan militer sebesar $3,8 miliar kepada negara tersebut setiap tahun. Jumlah tersebut telah meningkat sejak perang Israel di Gaza meletus pada bulan Oktober, dengan pemerintahan Biden menjanjikan senjata dan dukungan tambahan.
Perang ini dimulai dengan serangan terhadap Israel selatan oleh kelompok bersenjata Hamas. Sekitar 250 orang ditawan selama serangan tersebut, dan beberapa orang telah terbunuh di Gaza.
Di antara mereka adalah Hersh Goldberg-Polin, warga negara AS berusia 23 tahun. Para pendukung pada hari Jumat mempertanyakan apakah pemerintahan Biden akan berjanji untuk mencari pertanggungjawaban yang sama dalam kasus Ezgi Eygi seperti yang telah dilakukannya dalam kasus Goldberg-Polin.
“Wajar ada kemarahan dan kesedihan ketika seorang sandera Amerika terbunuh minggu lalu di Gaza,” tulis Yohan Lieberman, salah satu pendiri IfNotNow, sebuah organisasi advokasi Yahudi Amerika, di platform media sosial X.
Namun, Lieberman bertanya-tanya apakah kemarahan yang sama akan terjadi setelah kematian Ezgi Eygi. “Apakah [Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris] akan mengakuinya?” tanyanya.
Analis politik Omar Baddar juga merujuk pada pernyataan publik yang dibuat Biden setelah pembunuhan Goldberg-Polin.
“Ingat: ketika Hersh Goldberg-Polin terbunuh, Biden berkata ‘Para pemimpin Hamas akan membayar kejahatan ini.’ Kita akan segera menyaksikan bukti lain tentang siapa yang dapat membunuh warga Amerika tanpa dihukum,” tulis Baddar.
Biden belum menanggapi pembunuhan tersebut hingga Jumat sore.
Beberapa advokat menggunakan media sosial untuk menuntut tindakan nyata dalam membawa pembunuh Ezgi Eygi ke pengadilan.
“Buka penyelidikan FBI dan minta ekstradisi pembunuhnya,” tulis Michael Omer-Man, direktur penelitian di kelompok advokasi Democracy for the Arab World Now (DAWN) yang berbasis di Washington, DC.
Sementara itu, CAIR meminta Departemen Kehakiman untuk menyelidiki dan mengadili semua “pejabat, tentara, dan pemukim ilegal Israel” yang bertanggung jawab atas pembunuhan, tidak hanya Ezgi Eygi, tetapi juga warga Amerika lainnya seperti jurnalis Abu Akleh.
Disebutkan bahwa departemen tersebut mengungkap tuduhan terorisme, konspirasi pembunuhan, dan penghindaran sanksi awal minggu ini terhadap para pemimpin Hamas.