Aulanews.id – Penelitian baru dari Universitas Lund di Swedia menunjukkan bahwa lebah memiliki kemampuan navigasi yang luar biasa meskipun otaknya sangat kecil. Studi yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, menemukan bahwa lebah madu mampu menavigasi seperti vertebrata dan memiliki indra arah yang lebih baik daripada manusia. Temuan ini bisa menjadi inspirasi untuk mengembangkan robot yang mampu bernavigasi tanpa bantuan GPS, terutama dalam situasi darurat.
Menurut penelitian tersebut, lebah madu bisa menyimpan beberapa memori spasial di otak mereka, yang membantu mereka menavigasi dengan efektif. dilansir dari phys (14/08/2024)
Saat terbang, lebah terus memantau arah dan jarak, dan informasinya kemudian disimpan dalam memori jangka panjang sebagai vektor spasial. Kemampuan ini memungkinkan lebah untuk pulang ke sarangnya dengan tepat setelah perjalanan yang panjang dan rumit.
“Studi kami memberikan kunci penting untuk memahami bagaimana lebah dapat melakukan navigasi yang mirip dengan mamalia meskipun otak mereka seukuran kepala peniti,” kata Rickesh Patel, seorang peneliti biologi sensorik di Universitas Lund.
Patel juga menyebutkan bahwa hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan teknologi baru dalam robotika, khususnya untuk robot yang memerlukan navigasi kompleks dengan sumber daya komputasi dan energi yang terbatas.
Cara lebah memproses informasi geografis ini bisa sangat berguna untuk pengembangan robot otonom yang harus beroperasi tanpa bantuan satelit GPS. Robot seperti ini bisa sangat berharga dalam misi pencarian dan penyelamatan di daerah yang sulit dijangkau sinyal satelit, seperti di zona perang, gua, atau daerah yang terkena gempa bumi. Patel dan timnya juga percaya bahwa penelitian ini mengubah cara kita memandang hewan, menunjukkan bahwa meskipun memiliki otak kecil, serangga seperti lebah bisa memiliki kemampuan navigasi yang luar biasa.
