Sebuah tim kecil ahli zoologi dan ekologi yang beranggotakan Instituto de Ecología dan Soluciones Ambientales en Sustentabilidad Ambiental, keduanya di Meksiko, dan Universitas Texas di Austin, telah menemukan bahwa spesies kelelawar tertentu yang hidup di Meksiko memiliki bulu fotoluminesensi pada kaki mereka.
Dalam makalah mereka yang diterbitkan dalam jurnal Mammalian Biology, kelompok tersebut menjelaskan bagaimana mereka secara tidak sengaja menemukan fitur unik pada kelelawar dan mereka mengajukan beberapa dugaan mengenai alasan evolusi dari fenomena ini
Penemuan ini bermula tiga tahun lalu ketika dua anggota tim tersebut mencoba menangkap kelelawar dari sarang dekat Kota Meksiko. Mereka menggunakan untaian benang halus panjang sebagai jaring untuk menangkap beberapa kelelawar sekaligus. Setelah itu, kelelawar yang mereka tangkap dibawa ke tempat sejauh 30 kilometer ke utara dan dilepaskan ke sarang lain. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kelelawar dari dua sarang tersebut bergerak maju mundur antara kedua tempat tersebut.
Untuk tujuan itu, para peneliti menaburi spesimen yang mereka tangkap dengan bubuk yang dapat dengan mudah dilihat menggunakan lampu UV. Upaya itu gagal, tetapi mereka menemukan sesuatu yang lain, Ternyata, kaki kelelawar tersebut menyala di bawah sinar UV, dan hal ini bukan karena bubuk yang mereka oleskan, tetapi memang berasal dari bulu pada kaki kelelawar itu sendiri.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kaki kelelawar ekor bebas Meksiko itu unik kaki mereka memiliki bulu berbentuk sendok di sepanjang tepi luar jari-jari kaki mereka yang membuatnya tampak seperti karakter yang digambar oleh Dr. Seuss. Hingga saat ini, belum ada yang dapat mengetahui alasannya. Dan kini, para peneliti menemukan bahwa bulu tersebut juga memiliki kemampuan untuk memantulkan warna biru-hijau di bawah sinar UV