Aulanews.id, Mekkah – Setelah melakukan pencarian selama enam hari, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) berhasil menemukan Enam jemaahbhaji asal Indonesia.
Keenamnya sesuai dengan total laporan kehilangan jamaah saat pelaksaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
“Laporan yang kami diterima dari ketua rombongan, ketua regu dan ketua kloter tentang jemaah yang terpisah dari rombongan ketika puncak haji di Armuzna, khususnya ketika di Mina, semuanya 6 orang,” kata Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam) PPIH Arab Saudi Harun Al Rasyid saat diwawancara di Makkah, Senin (24/6/2024).
Pencarian dilakukan sejak puncak haji, selama enam hari ke berbagai tempat dan melalui jaringan rekan-rekan di rumah sakit Arab Saudi.
Petugas menemukan keenam jemaah itu tersebar di rumah sakit, ada juga yang diantarkan kepolisian Arab Saudi hingga ada laporan sudah dimakamkan oleh pihak maktab atau masyariq.
“Enam hari pencarian kita temukan enam orang, satu di antaranya kita temukan dari informasi maktab atau masyariq sudah ada di daftar pemakaman. Keluarga juga sudah kami informasikan dan sekarang sedang proses administrasi,” ucapnya.
Dari total enam jemaah itu terdiri dari empat jemaah regular yang berasal dari kloter GTH 18, SOC 75 dan JKG 11. Sedangkan dua lainnya dari furoda dan visa ziarah.
“Itu masuk laporannya ke kami, karena kami sebagai tim yang bergerak menangani itu kami langsung bergerak karena mereka jemaah haji Indonesia yang perlu kita lindungi dan kita cari,” ucapnya.
Menurut Harun, kasus jemaah hilang saat puncak haji itu karena terpisah dari rombongan saat pulang dari Jamarat atau tempat lontar jumrah dan ada juga yang hilang di sekitar tenda karena bingung kembali ke tendanya di Mina.