“Tidak hanya itu, kami juga terus mengoptimalkan program dan kegiatan melalui Optimis Jatim Bangkit, yaitu optimis bangkit dalam pemulihan ekonomi Jawa Timur yang fokus pada menggerakkan kembali agro industri, pariwisata dan investasi untuk menyerap tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan,” ujar Khofifah.
Secara khusus Khofifah meminta bupati/wali kota untuk bisa melakukan koordinasi secara intensif dengan seluruh jajaran untuk melakukan langkah-langkah strategis karena ada kekhawatiran kalau penyesuaian harga di beberapa daerah yang sangat fluktuatif. Hal itu, kata dia, akan berpotensi membuat daya beli masyarakat turun. Kalau daya beli turun dan tidak diantisipasi, maka ia khawatir kemiskinan potensial bisa bertambah.
“Mari kita antisipsi semua situasi ini dengan baik sehingga daya beli masyarakat tetap tinggi, salah satunya melalui bantalan-bantalan ekonomi dan sosial ini. Itulah kenapa kita meluncurkan total ada Rp257 miliar untuk bantalan ekonomi dan bantalan sosial di dalam proses pengendalian inflasi di Jawa Timur,” kata Khofifah.