Sementara itu, serapan beasiswa serupa untuk pelajar SMA/SMK/MA masih minim. Dari sekitar 13 ribu kuota yang disediakan, hanya 2.000 siswa yang telah menerima bantuan. Dan 1.200 siswa dalam proses pengungkit.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menganggap minimnya peminat beasiswa disebabkan karena sosialisasi yang belum menjangkau masyarakat luas. Itu sudah disampaikan kepada Disbudporapar sebelumnya.
“Kemarin sudah rapat juga dengan badan anggaran. Pimpinan dewan minta Disbudporapar untuk ‘jemput bola’,” kata politikus PKS itu. Yakni untuk mendatangi langsung setiap sekolah. Sehingga bisa mendata siswa SMA/SMK/MA.
Program beasiswa itu juga sangat mendesak. Bahkan kuota tahun depan sudah ditambah hingga menjadi 25 ribu siswa penerima. Jika program sukses tahun ini, maka bisa diadakan kembali di tahun depan. (Muz)