Pemkot Madiun Peduli Pendidikan Beri Kain Seragam Dan Ongkos Jahit

Aulanews.id – Pemerintah Kota (pemkot) Madiun memberikan bantuan pendidikan kepada 5.875 siswa sekolah dasar (SD) dan siswa sekolah menengah pertama (SMP) berupa kain seragam gratis beserta ongkos jahitnya.

Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemkot Madiun untuk meringankan beban biaya pendidikan selama pandemi Covid-19.

“Pemberian seragam gratis ini saya harapkan dapat meringankan beban orangtua (di masa pandemi). Dengan demikian orangtua tidak perlu lagi membeli seragam sekolah,” ungkap Wali Kota Madiun Maidi saat dirinya memantau penyerahan seragam siswa di SMPN 4 Kota Madiun pada Kamis (7/10/2021) kemarin.

Sementara itu, jenis kain seragam yang sama membuat siswa tidak minder. Karena, seluruh siswa mengenakan jenis kain seragam yang dibagikan oleh Pemkot Madiun.

“Pembagian kain baju seragam ini supaya anak itu tidak minder satu sama lain. Karena di sekolah ada yang golongan menengah ke bawah dan menengah ke atas. Jadi kalau pakai seragam, identitas yang sama, itu tidak akan minder,” ungkap Maidi.

Maidi mengatakan, siswa yang mendapat kain seragam beserta ongkos jahitnya merupakan siswa kelas satu SD dan siswa kelas tujuh SMP. Dengan total siswa yang menerima bantuan sebanyak 5.875 siswa. Jika dirincikan, sebanyak 2.649 siswa kelas satu SD serta 3.235 siswa kelas tujuh SMP.

Siswa kelas tujuh SMP menerima kain seragam putih biru dan pramuka. Sementara itu, siswa kelas satu SD menerima kain seragam putih merah dan pramuka.

Mengenai ongkos jahit seragam, siswa kelas tujuh SMP menerima Rp 300.000 dan siswa kelas satu SD menerima Rp 200.000. Maidi mewajibkan seragam tersebut dijahit penjahit di Kota Madiun.

“Kain seragam dijahitkan di Kota Madiun agar perekonomian masyarakat ikut berputar. Karena masa masa pandemi Covid-19 penjahit juga terdampak,” tutur Maidi.

Sejatinya Pemkot Madiun bisa saja memberikan langsung seragam jadi. Akan tetapi, nantinya para penjahit yang juga terdampak tidak akan merasakan penambahan pendapatan di masa pandemi Covid-19, ungkapnya.

Jumlah penjahit di Kota Madiun sekitar 30 orang. Dengan demikian masing-masing penjahit mendapatkan order minimal dari 200 siswa serta uang jasa jahit berkisar puluhan juta rupiah.

Tidak hanya penjahit saja, pemilik toko benang, kancing, serta aksesoris seragam juga mendapatkan untung dari program tersebut, dilansir kompas.com.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist