Aulanews.id – Menurut sumber pro Pemerintah Yaman, pemimpin Houthi itu tewas dalam serangan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi pada Kamis (2022/1/06).
Kelompok pemberontak Houthi di Yaman menyatakan bahwa seorang pemimpin senior mereka telah tewas di tengah meningkatnya pertempuran untuk memperebutkan kota strategis Marib.
Pasukan pemerintah Yaman dan pemberontak Houthi selama berbulan-bulan ini telah terlibat pertempuran sengit untuk memperebutkan Marib, benteng terakhir pemerintah dan ibu kota Provinsi di Yaman Utara yang kaya minyak.
Korban jiwa banyak berjatuhan dalam pertempuran itu, tetapi kelompok Houthi jarang mengkonfirmasi jumlah korban di pihak mereka.
Namun, pada hari Rabu (5/1/2022), kantor berita Houthi melaporkan bahwa Wakil Gubernur Houthi di provinsi Shabwa, Ahmad al-Hamza, telah “syahid dalam pertempuran”, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sumber-sumber militer yang dekat dengan pemerintah mengatakan dia tewas pada Selasa (4/1/2022) malam dalam serangan udara oleh koalisi militer yang dipimpin Saudi ketika menargetkan “konvoi komandan Houthi”, dengan pejabat-pejabat lainnya terluka.
Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi telah berjuang selama hampir tujuh tahun untuk mendukung pemerintah Yaman melawan Houthi yang didukung Iran. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, konflik Yaman itu telah membuat jutaan orang mengungsi dan menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
PBB memperkirakan perang Yaman tersebut telah menewaskan 377.000 orang hingga akhir tahun 2021, baik secara langsung maupun tidak langsung akibat kelaparan dan penyakit.
Pemberontak Houthi memulai gerakan besar untuk merebut kota Marib pada bulan Februari tahun lalu dan, setelah sempat terhenti, Houthi kembali melancarkan serangan-serangan mereka pada bulan September 2021 lalu.
Sumber : detik.com