Aulanews.id – Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol DR Toni Harmanto, MH meminta dukungan dan doa kepada semua ulama pesantren, khususnya di lingkungan PWNU Jawa Timur, agar tugas dan tanggung jawab, serta kasus yang ada di wilayah hukumnya, dapat dituntaskan dengan baik. Permintaan itu disampaikan Kapolda Jatim saat sowan ke jajaran PWNU Jawa Timur, di Surabaya, Jumat (11/11/2022).
Pada kesempatan itu, Kapolda menyatakan keprihatinannya terhadap masalah narkoba yang berkembang di masyarakat. “Masalah narkoba ini, tak kalah penting dengan masalah ekstremisme dan radikalisme,” kata Kapolda Jatim. Sejauh ini, menurut Kapolda, pihaknya telah melakukan kerja sama Badan Narkotika Nasional (BNN).
Pesan Ketua PWNU Jatim
Pada kesempatan itu, KH Marzuki Mustamar, menegaskan, pihaknya menyambut baik kehadiran Kapolda dalam membahas masalah yang berkembang di masyarakat.
“Yang kami kawal jangan sampai umat Islam ikut pada ajaran yang membahayakan negara. Kehidupan keagamaan yang benar, bila Islam ya yang benar dan bila Kristen ya yang baik, yang mempunyai tanggung Jawab terhadap keutuhan dan ketertiban masyarakat dan negara,” tutur Kiai Marzuki yang juga pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Kota Malang.
“Khusus mewaspadai kelompok ekstrem dan radikal, yang menganggap negara kafir, pemerintah toghut (setan) dll. Jangan sampai mengundang ustadz yang terpapar dengan ideologi yang melawan NKRI. Agak aneh bila institusi Polri mengundang mereka. Kami sangat mengkhawatirkan hal itu terjadi,” tuturnya.
Dalam pertemuan itu, Kapolda dan PWNU Jawa Timur benar-benar bisa segaris dengan komitmen menjaga ketertiban dan keutuhan NKRI. “Kami ingin bisa mengawal agar perizinan radio, misalnya yang menyiarkan paham radikalisme bisa dikendalikan, bisa ditertibkan. Ada kasus, ketika mereka ditegur kemudian berpura-pura memasang bendera Merah Putih,” tegas Kiai Marzuki.