Pemerintah Inggris Meradang Kepada Elon Musk

Aulanews.id – Menteri Pengadilan, Heidi Alexander meradang dengan komentar miliarder teknologi, Elon Musk. Pasalnya, Elon Musk, menggugah simpati pada para pengunjuk rasa anti-imigrasi.

Heidi mengatakan kepada London Broadcasting Company (LBC), bahwa komentar Elon Musk ‘perang saudara yang tak terelakkan’ di Inggris ‘sama sekali tidak dapat dibenarkan’ katanya pada Selasa (6/8/2024)

Ketika kerusuhan sayap kanan melanda Inggris, miliarder teknologi, Elon Musk, menggugah komentar bahwa ‘perang saudara yang tak terelakkan’ sebagai reaksi atas akun @stclairashley yang menampilkan video kerusuhan di Inggris oleh kelompok sayap kanan, pada Minggu (4/8/2024)

Pemerintah Inggris, menyalahkan media sosial karena telah penyebaran berita bohong. Dan dituding sebagai pemicu kerusuhan.

Kerusuhan selama seminggu itu menyebar ke berbagai kota, terkait dengan disinformasi di online, bahwa tersangka di balik penikaman massal yang menewaskan tiga gadis itu adalah seorang pencari suaka Muslim.

Perang kata-kata antara pemilik X Elon Musk dan pemerintahan Partai Buruh pimpinan Perdana Menteri Keir Starmer yang baru-baru ini terpilih dimulai hari Minggu (4/8), ketika Musk mencuit bahwa “perang saudara di Inggris tidak bisa dihindari.”

Musk juga merujuk pada klaim yang meragukan mengenai kepolisian, yang dibantah oleh banyak anggota parlemen dari berbagai spektrum unsur politik dan kepala polisi.

“Penggunaan bahasa seperti ‘perang saudara’ sama sekali tidak dapat diterima,” kata Menteri Kehakiman Heidi Alexander pada Selasa, dan menyebut komentar Musk “sangat tidak bertanggung jawab”.

Kerusuhan itu menyusul pembunuhan pada Senin pekan lalu terhadap tiga gadis berusia antara enam dan sembilan tahun di pesta dansa bertema Taylor Swift di Southport, Inggris barat laut.

Tersangka Axel Rudakubana, 17 tahun yang lahir di Inggris dari orang tua imigran dari Rwanda. Ia tidak datang ke Inggris dengan menggunakan perahu kecil ilegal seperti yang dikabarkan oleh berita palsu di media sosial.

Pengunjuk rasa sayap kanan, yang terkadang bertopeng dan mengibarkan bendera Inggris, bentrok dengan polisi, membakar mobil, menyerang masjid dan hotel yang menampung pencari suaka, sehingga pemerintah menyediakan pengamanan darurat ke pusat-pusat Islam.

Dalam sebuah postingan di X pada hari Senin, Starmer berjanji untuk menerapkan “hukum pidana baik untuk pelanggaran daring maupun luring,” dan menambahkan, “Kami tidak akan mengampuni serangan terhadap masjid atau komunitas Muslim.”

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist