Aulanews.id – Indonesia berencana menutup sebagian dari pembangkit listrik tenaga batu bara Suralaya di Banten untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, mengungkapkan rencana ini dalam konferensi tenaga surya pada hari Rabu.
Pemerintah Indonesia berencana mengurangi kapasitas sebesar 2 gigawatt dari total kapasitas 4 gigawatt di pembangkit tersebut. dilansir dari reuters (21/08/2024)
Pembangkit Suralaya, yang dimiliki oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), adalah salah satu penyebab utama polusi udara di Jakarta. Meskipun begitu, PLN sedang mengembangkan pembangkit batu bara modern sebesar 2 gigawatt di lokasi yang sama untuk meningkatkan kapasitas listrik.
Warga Jakarta telah lama mengeluhkan udara yang tercemar akibat pembangkit ini, dan beberapa dari mereka bahkan mengajukan gugatan pada 2021 agar pemerintah bertindak. Saat ini, pemerintah sedang membahas biaya dan rincian penutupan beberapa unit Suralaya.