Pemerintah Belum Kirim Supres Pergantian Pimpinan Militer RI

“Pak Yudo berkomitmen memastikan TNI akan terus menjaga Laut China Selatan agar terus kondusif walaupun saat ini Republik Rakyat China tengah membuat rancangan undang-undang (RUU) soal penjaga pantai atau coast guard yang akan ditugaskan di Laut Cina Selatan,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Anton Sukartono Suratto dalam keterangan tertulis, Jumat (10/9).

Saat menjabat KSAL, Yudo sempat berencana memindahkan markas Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada (Koarmada) I ke Natuna pada 2020. Guspurla saat ini bertugas menjalankan operasionalnya di Jakarta.

Natuna saat ini memang sedang bergejolak. Satu unit kapal riset milik China, Hai Yang Di Zhi 10 disebut oleh Peneliti Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) Imam Prakoso tengah mondar-mandir di perairan Laut Natuna Utara.

Imam menjelaskan kapal itu bergerak dengan pola kotal seperti sawah. Ia berada di kawasan Laut Natuna Utara sejak 31 Agustus hingga 29 September. Namun demikian, TNI AL mengklaim bahwa kapal itu berada di luar yurisdiksi dan belum terpantau melanggar aturan.

Sebelum memimpin matra Angkatan Laut, Yudo merupakan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahan (Pangkogabwilhan) I yang membawahi tiga matra untuk wilayah Sumatera, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat hinga Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Ia pernah banyak melakukan tugas untuk menangani pandemi Covid-19. Salah satunya, bertanggung jawab atas pengelolaan Rumah Sakit Darurat Covid, Wisma Atler di Kemayoran, Jakarta.

Sementara di Angkatan Darat, Andika juga memiliki karir moncer. Lulusan Akmil 1987 itu telah menghabiskan kariernya di Kopassus selama 12 tahun dengan menduduki berbagai jabatan.

Menpora Dito dalam kesempatan itu menegaskan kembali dukungan penuh Kemenpora untuk perkembangan olahraga pencak silat. Apalagi saat ini Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menargetkan pencak silat bisa...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist