Aulanews.id – Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Kesehatan RI, Ida Budi Gunadi mengatakan bahwa Kementerian kesehatan terus berkomitmen dalam meningkatkan perlindungan masyarakat Indonesia dari penyakit infeksi yang disebabkan virus melalui imunisasi rutin lengkap. Hal ini diungkapkan dalam lawatannya ke Batam pada hari Kamis (26/10/2023).
“Tujuan pemberian vaksin semua ini sebagai salah satu langkah nyata dalam melindungi generasi muda dari berbagai penyakit yang dapat mengancam kehidupan mereka saat ini dan masa yang akan datang. Imunisasi ini sebagai intervensi spesifik upaya pencegahan.” Kata Penasihat DWP Ida Budi Gunadi.
Pemberian imunisasi antigen tersebut sejalan dengan pilar transformasi kesehatan yang telah dicanangkan kementerian kesehatan pada tahun 2022 yaitu transformasi layanan primer yang memiliki tujuan inti “lebih baik mencegah dari pada mengobati”.
Sekretaris kota Batam H. Jefridin menyatakan bahwa pemerintah kota Batam mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi rutin lengkap sebagai langkah awal upaya memutus penularan penyakit.
“Kota Batam tidak hanya melayani masyarakat Indonesia tetapi juga pekerja migran dari negara lain seperti Singapura dan Malaysia karena kota Batam adalah pintu masuk utama bagi pekerja migran luar Indonesia” Ungkap Jefridin.
Adapun empat antigen baru yang masuk dan melengkapi imunisasi rutin lengkap yaitu imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), RV (Rotavirus), HPV (Human Papillomavirus) dan IPV dosis 2 (Inactivated Poliovirus Vaccine).
Ida menyampaikan jenis imunisasi yang harus diberikan dan dilengkapi untuk anak yaitu imunisasi rotavirus yang dirancang untuk melindungi anak dari penyakit diare berat yang disebabkan oleh infeksi rotavirus, imunisasi PCV untuk melindungi anak dari penyakit pneumonia yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumonia, dan imunisasi HPV untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 SD sederajat yang dirancang untuk mencegah kanker servik akibat infeksi yang disebabkan oleh human papilloma virus.