Pembatasan yang terus berlanjut menghambat akses kemanusiaan di Gaza

Bertahan hidup adalah sebuah perjuangan. Keluarga dan anak-anak berjalan jauh di tengah cuaca panas untuk mendapatkan air,” kata UNRWA. “Masyarakat memerlukan air untuk hidup – pemerintah Israel harus menyediakan aksesnya SEKARANG.”

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menambahkan bahwa hanya ada satu rumah sakit di kota Rafah yang menyediakan layanan kesehatan di wilayah tersebut – Rumah Sakit Lapangan Uni Emirat Arab – dan rumah sakit tersebut hanya “berfungsi sebagian, terus memberikan layanan kepada 37 pasien di dalam fasilitas tersebut tetapi tidak dapat diakses oleh pasien baru.”

Dalam sebuah postingan di X pada hari Selasa, badan kesehatan PBB mengatakan permusuhan di wilayah tersebut membuat akses ke rumah sakit menjadi sulit.

Baca Juga:  Gegara Pelanggaran dan Dugaan Korupsi, Presiden China Pecat Kepala Badan Administrasi Urusan Agama Nasional

Selanjutnya, Program Pangan Dunia PBB (WFP) hanya mampu menjangkau 27.000 orang di Rafah dengan makanan hangat. Badan tersebut mengatakan banyak orang “menghadapi kekurangan makanan, air bersih, pasokan medis dan layanan kesehatan.”

Seruan untuk gencatan senjataPBB yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal terus menyerukan gencatan senjata yang mendesak untuk mengakhiri penderitaan warga sipil.

WHO di Palestina pada hari Selasa mengatakan, “WHO menyerukan perlindungan layanan kesehatan, akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan, dan gencatan senjata di Gaza.”

Demikian pula, UNICEF menuntut “gencatan senjata kemanusiaan segera dan jangka panjang” ditambah dengan “akses kemanusiaan yang aman dan tidak terbatas ke dan di dalam Jalur Gaza, untuk menjangkau populasi yang terkena dampak”.

Jakarta – Sekretaris Baranahan Kemhan Laksamana Pertama TNI Mochamad Taufik Hidayat, memimpin Rapat Tindak Lanjut Rakor Pengembangan Ketahanan Pangan di......

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist