Aulanews.id – Gaza sedang berduka setelah serangan terbaru Israel yang menewaskan 15 anggota keluarga Abu Jawad, termasuk 11 anak-anak. Pemakaman berlangsung hari ini, dengan ribuan orang berkumpul untuk memberi penghormatan. Suasana di pemakaman dipenuhi kesedihan dan tangisan yang menggambarkan dampak tragis dari kekerasan yang terus berlanjut.
Sementara itu, ketegangan politik semakin memanas. Pejabat Hamas, Osama Hamdan, menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi penghalang utama dalam perundingan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan. Negosiator Israel menunjukkan sedikit harapan setelah dua hari perundingan di Qatar, tetapi belum ada kesepakatan.
Sementara itu, ribuan pengunjuk rasa antipemerintah di Israel menggelar demonstrasi besar-besaran di Tel Aviv dan kota-kota lain, menuntut agar Netanyahu segera menyetujui gencatan senjata. Para pengunjuk rasa menyerukan perdamaian dan mengakhiri kekerasan yang telah menelan banyak korban di kedua belah pihak. dilansir dari al jazeera (18/08/2024)
Konflik ini telah menyebabkan dampak kemanusiaan yang sangat besar. Sekitar 40.074 orang tewas dan 92.537 orang terluka dalam perang Israel di Gaza . Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditawan.
Pada situasi yang semakin memburuk saat ini sangat jelas bahwa solusi damai sangat dibutuhkan. Pemakaman keluarga Abu Jawad menunjukkan betapa pentingnya segera menyelesaikan konflik ini untuk mengakhiri penderitaan yang telah berlangsung lama.