Satu kelas kolaborasi terdiri atas satu praktisi yang mengajar 12 jam atau dua praktisi yang mengajar selama 6 jam masing-masing.
“Dengan kolaborasi yang baik antara dosen dan praktisi dari perusahaan, kurikulum yang diberikan akan lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” terang Kepala Program Praktisi Mengajar dan Wirausaha Merdeka, Gamaliel Waney.
Pelaksanaan Praktisi Mengajar pada tahun lalu sudah menghasilkan lebih dari 12 ribu kolaborasi yang melibatkan lebih dari 800 praktisi perguruan tinggi seluruh Indonesia.
Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Gugup Kismono menyebut program ini tidak cuma penting bagi mahasiswa, melainkan juga untuk para dosen. Praktisi Mengajar disebutnya membuka interaksi antara dosen dan praktisi, sehingga dapat memperkaya wawasan dan memperbarui pengetahuan dosen atas berbagai perkembangan ilmu pengetahuan serta industri terkini.
“Harapannya, kolaborasi antara perguruan tinggi dengan dunia industri makin lama makin erat sehingga berbagai capaian positif bisa dirasakan untuk kemajuan Indonesia,” kata Gugup.