Pekerja Indonesia Terlilit Hutang Karena Bekerja di Inggris, Simak Penjelasannya

Aulanews.id – Para pekerja Indonesia yang membayar ribuan dolar untuk bepergian ke Inggris guna memetik buah mengatakan mereka menghadapi prospek pulang kampung dengan beban utang yang besar setelah dipecat karena tidak memenuhi target yang tidak realistis.(06/09/2024)

Pekerja migran Abdul mengatakan dia berangkat ke Inggris pada bulan Mei bersama sembilan warga Indonesia lainnya di bawah skema pekerja musiman negara itu, yang memberikan visa enam bulan kepada pekerja asing untuk bekerja di pertanian Inggris.

“Seorang teman saya yang sudah pernah ke Inggris memberi tahu saya tentang peluang tersebut. Ia mengatakan saya bisa memperoleh $65 per hari dari memetik buah,” kata Abdul.

Abdul yang memperoleh sekitar $130 per bulan dari pekerjaan sebelumnya sebagai penjual es krim di provinsi Jawa Tengah, mengatakan bahwa ia terlilit utang sekitar $4.000 dengan meminjam uang dari keluarga dan teman untuk membayar biaya ke dua organisasi pihak ketiga di Indonesia – sebuah agen perekrutan bernama PT Mardel Anugerah International dan pusat pekerja bernama Forkom – serta biaya lain untuk bepergian ke Inggris.

Abdul mengatakan para pekerja di Haygrove diharapkan memetik 20 kg buah ceri dan stroberi per jam, yang menurutnya merupakan tugas yang mustahil karena kurangnya buah – masalah yang semakin parah seiring dengan berjalannya musim panen.

“Kami [para pekerja Indonesia] selalu ditempatkan di pinggir perkebunan yang buahnya sedikit. Beberapa kali, kami diberi pohon yang kondisinya tidak bagus dan kami petik semua buah yang ada, tetapi kami tidak bisa berbuat lebih dari itu,” katanya.

Abdul mengatakan dia dan empat pemetik buah Indonesia lainnya menerima tiga peringatan tertulis sebelum mereka dipecat dalam waktu lima hingga enam minggu setelah tiba di perkebunan.

“Pada tanggal 24 Juni 2024, lima pekerja Indonesia diberhentikan setelah menjalani proses disiplin yang menyeluruh dan adil karena kinerja yang buruk secara konsisten. Pemberhentian ini dilakukan sesuai dengan prosedur manajemen kinerja terstruktur kami, yang mencakup beberapa tahap umpan balik, pelatihan, dan dukungan,” kata pihak peternakan. GLAA mengatakan pihaknya sedang menyelidiki keluhan para pekerja.

Sumber: Al Jazeera

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist