Pejabat tinggi PBB mengecam pemilu ilegal yang dilakukan Rusia di wilayah pendudukan Ukraina

Sebuah laporan baru oleh Komisi Penyelidikan Ukraina, yang diterbitkan pada hari Jumat, memberikan wawasan baru dan menegaskan temuan sebelumnya penyiksaan terhadap warga sipil yang dilakukan oleh otoritas Rusia di Ukraina dan Rusia telah meluas dan sistematis, katanya.

“Keterangan para korban mengungkapkan perlakuan brutal dan tanpa henti yang menimbulkan rasa sakit dan penderitaan yang parah selama penahanan berkepanjangan, dengan mengabaikan martabat manusia,” katanya, seraya menambahkan bahwa semua pelaku pelanggaran berat tersebut harus dimintai pertanggungjawaban.

“Kami terus mendukung upaya untuk mencapai tujuan ini dengan terus mencatat kasus-kasus ini dan memohon kepada Federasi Rusia untuk memfasilitasi akses ke semua tahanan,” katanya.

‘Perdamaian terus menghindari kita’“Karena perang ini sudah memasuki tahun ketiga, perdamaian masih belum tercapai,” katanya.

Meningkatnya korban perang yang menimpa rakyat Ukraina tidak dapat disangkal, dan perempuan merupakan mayoritas dari 6,2 juta orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka selama perang, katanya kepada para duta besar.

Baca Juga:  Dewan Keamanan mengadakan pertemuan darurat mengenai serangan di Belgorod, Rusia

Meskipun ada banyak hambatan, Perempuan Ukraina telah berada di garis depan dalam inisiatif kemanusiaandan kelompok masyarakat sipil yang dipimpin perempuan termasuk di antara kelompok yang paling awal merespons invasi besar-besaran ini, katanya, seraya menambahkan bahwa penting untuk menyadari peran penting mereka dalam proses panjang menuju pemulihan dan masa depan Ukraina yang damai.

“Itu mengejar perdamaian harus menjadi prioritas utama kitadipandu oleh Piagam PBB, hukum internasional dan resolusi Majelis Umum,” katanya.

Jakarta – Sekretaris Baranahan Kemhan Laksamana Pertama TNI Mochamad Taufik Hidayat, memimpin Rapat Tindak Lanjut Rakor Pengembangan Ketahanan Pangan di......

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist