Meningkatnya korban perang yang menimpa rakyat Ukraina tidak dapat disangkal, dan perempuan merupakan mayoritas dari 6,2 juta orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka selama perang, katanya kepada para duta besar.
Meskipun ada banyak hambatan, Perempuan Ukraina telah berada di garis depan dalam inisiatif kemanusiaandan kelompok masyarakat sipil yang dipimpin perempuan termasuk di antara kelompok yang paling awal merespons invasi besar-besaran ini, katanya, seraya menambahkan bahwa penting untuk menyadari peran penting mereka dalam proses panjang menuju pemulihan dan masa depan Ukraina yang damai.
“Itu mengejar perdamaian harus menjadi prioritas utama kitadipandu oleh Piagam PBB, hukum internasional dan resolusi Majelis Umum,” katanya.
Saksikan duta besar Ukraina menyampaikan pernyataan atas nama mitra internasional di luar Dewan Keamanan di sini.