Kegiatan ini bertajuk “Mengawal Tata Kelola Anggaran menuju Probolinggo Berdaulat” yang bekerja sama dengan Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (Fitra) Jawa Timur, yang dihadiri oleh Mauli Fikr sebagai narasumber. Terkonfirmasi bahwa kegiatan ini diikuti sebanyak 43 kader PMII seluruh Probolinggo.
Abdul Rozak sebagai Ketua Umum PC PMII Probolinggo mengatakan bahwa kegiatan ini diadakan untuk melatih kader PMII Probolinggo yang sejak awal telah berkomitmen untuk belajar persoalan anggaran.
“Kami PC PMII Probolinggo mengadakan Sekolah Anggaran ini tidak main-main, makanya sejak awal, kami meminta komitmen sahahat-sahabat untuk benar-benar aktif dan responsif mengikuti kegiatan ini. Jangan sampai ruang belajar yang kami sediakan ini tidak bisa dimanfaatkan dengan maksimal,” jelasnya.
Rozak juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dari kaderisasi non formal PMII yang sudah seharusnya dilaksanakan sebagai penopang dari kaderisasi formal yang ada di PMII. Dia menjelaskan bahwa dengan adanya Sekolah Anggaran bisa dipastikan nantinya sahabat-sahabat punya pandangan bagaimana pola kebijakan anggaran.
“Setidaknya, Sekolah Anggaran ini nantinya punya output yang jelas, oleh karena itu kami meminta sahabat-sahabat benar maksimal. Supaya kalian tahu bagaimana arah kebijakan anggaran, khususnya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah di wilayah Probolinggo,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Rozak juga menjelaskan bahwa pembelajaran anggaran sejak dini sangat mujarab untuk membekali kader PMII dalam mengawasi kebijakan pemerintah.
“Nanti kita akan mengetahui bagaimana keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat, karena semua itu dapat terlihat dari bagaimana kebijakan yang diputuskan,” ucapnya.
Menurut Rozak, para peserta akan dibekali dengan sejumlah analisa terhadap penggunaan anggaran yang dilakukan pemerintah daerah, yang langsung dibimbing oleh Maulik Fikr selaku perwakilan dari Fitra Jatim. Menurut pria kelahiran Sumenep ini, peserta juga akan diberikan bimbingan bagaimana proses mendesain dan memperjuangkan, pelaksanaan di lapangan, hingga bagaimana dampak dari pengalokasian anggaran tersebut bagi pemberdayaan masyarakat.
Pewarta: Abdur Rahmad