Aulanews.id – Schneider Electric, sebuah perusahaan teknologi digital, mengundang sektor korporasi untuk menggunakan energi untuk operasi rendah karbon. Kombinasi listrik dan teknologi digital telah memfasilitasi transisi ke energi bersih sekaligus menghilangkan masalah inefisiensi energi.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengakselerasi penerapan solusi digital untuk pengelolaan energi yang lebih cerdas dan efektif, pemanfaatan energi bersih, serta mengadopsi sistem pengawasan dan evaluasi terukur atas strategi perubahan iklimnya.
Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, listrik merupakan energi yang paling efisien dan vektor terbaik dalam dekarbonisasi.
Sementara teknologi digital memungkinkan pengelolaan dan pengukuran yang lebih efisien dan akurat.
sektor yang menyumbang emisi karbon terbesar, korporasi di sektor transportasi, industri dan bangunan di seluruh dunia tengah menghadapi tekanan global dalam mengurangi produksi emisi karbon dalam kegiatan operasionalnya di samping juga harus mempertahankan keberlanjutannya, akibat dampak dari pandemi Covid-19.
Untuk menjawab tantangan tersebut dibutuhkan sistem pengelolaan dan pengawasan konsumsi energi yang cerdas untuk mengukur keberhasilan strategi keberlanjutannya.
“Kami membantu menyeimbangkan visi dan peta jalan dengan implementasinya di lapangan yang mencakup manajemen energi, efisiensi sumber daya, pengadaan energi terbarukan, penyeimbangan karbon, dekarbonisasi, serta pengumpulan dan pengelolaan data berbasis Artificial Intelligence,” kata Roberto.
Schneider Electric belum lama ini juga telah memperluas cakupan layanan Climate Change Advisory Service dengan menambahkan layanan penilaian dan konsultasi risiko iklim.