Aulanews.id. SURABAYA – Penganugerahan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim Award tahun 2022 ini memang sudah dimulai. Sejumlah daerah sudah mulai memasang strategi khusus demi menyabet gelar terbaik di ajang bergengsi ini.
Tak terkecuali Pengurus Cabang NU (PCNU) Situbondo yang secara khusus menemui ketua Tim PWNU Jatim Award 2022, M. Koderi, Jumat (5/8/2022) di kantor PWNU Jatim Jalan Masjid Al Akbar Timur no 9 Surabaya. “Kami bertemu Pak Koderi untuk konsultasi penguatan NU secara jam’iyah dan struktur,” ungkap Muhyiddin Khotib, ketua PCNU Situbondo.
Dari pertemuan tersebut, lanjut Muhyiddin, pihaknya memperoleh banyak sekali ilmu yang bisa diterapkan untuk program-program PCNU Situbondo ke depan “Ternyata rahasianya adalah penguatan ekonomi dari tingkat bawah atau berbasis ranting dan anak ranting,” tukas Muhyiddin. Ia menambahnya, caranya adalah dengan pemberdayaan tradisi perekonomian yang telah dilakukan oleh masyarakat.
Intinya, menurut Muhyiddin, PCNU Situbondo akan membuat program bersifat ‘pancingan’ bukan pemberian. “Tentu dengan memberi peran keterlibatan lebih besar untuk Ranting dan Anak Ranting,” tegasnya. Ia mencontohnya misalnya dengan program yang sudah dicanangkan yakni penanaman sejuta pohon di Situbondo. Selain manfaat lingkungan yang bisa dirasakan warga, nantinya hasil nilai ekonominya pun bisa dikembalikan untuk warga juga.
Berbicara tentanag program unggulan Muhyiddin berdalih pihaknya mengalir saja secara alamiah. Yang penting, kata Muhyiddin, PCNU Situbondo melaksanakan program-program yang sdauh direncakan sebelumnya baik di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan lainnya. “Yang penting jangan sampai ada 1 pun program atau lembaga tidak berjalan seperti yang direncanakan,” ujarnya.
Muhyiddin mencontohkan di bidang Kesehatan, pihaknya sudah ada program pencegahan stunting. Lalu di bidang pendidikan, pihaknya mengklaim sudah berhasil membangun Sekolah Dasar berkonsep pendidikan unggulan yakni SDIT Nurul Anshor. “Kami rumuskan mulai kurikulum, tenaga pengajarnya sampai standar gajinya berapa. Kami juga pasang target harus ada siswanya yang hafal Al Qur’an,” katanya.
Secara organisasi, Muhyiddin dengan bangga mengaku optimis bisa meraih PWNU Jatim Award 2022 karena sudah menggelar Madrasah Kader (MK) NU. “Kalau Pendidikan Kader Penggerak (PKP) kan sudah banyak dimana-mana. Tapi indikator dari pusat kan harus Madrasah Kader. Maka begitu saya dilantik langsung gelar MK,” jelasnya.