Menurut Juni, masalah digitalisasi ini tidak menjadi kesulitan tersendiri bagi PCNU Blitar. Pasalnya, di PCNU Blitar sudah banyak melibatkan anak-anak muda dalam kepengurusan dan berbagai kegiatan. “Bagi anak-anak muda NU itu kan bukan pekerjaan. Hal seperti itu kan perkara biasa yang mereka lakukan setiap hari,” katanya.
Ditanya tentang kiat memenangkan ajang PWNU Jatim Award 2022 ini Juni mengaku tidak punya trik khusus. “Kita ini bukan bersaing. Yang kami lakukan hanyalah taat administrasi dan patuh Kiai aja. Bukan bersaing tapi menyuguhkan sesuatu yang sudah kita lakukan selama ini,” elak Juni.
Tidak jauh beda dengan daerah lain, lanjut Juni, hanya PCNU Blitar melakukan penekanan bagaimana mendorong kemandirian lembaga. “Maksudnya mandiri disini adalah mandiri dalam semua lini. Makanya Lembaga-lembaga kita dorong betul melakukan kewajibannya secara organisasi,” ungkapnya. Termasuk juga mendorong Lembaga-lembaga mengutamakan professional dan akuntabelitas organisasi.
Dengan demikian, kata Juni, diharapkan NU terutama di Blitar akan menjadi organisasi modern. “Tidak hanya besar secara kuantitas tapi juga mampu menjawab persoalan umat,” pungkasnya.(Vin)