Lebih lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, menjelaskan bahwa konflik kekerasan dan lingkaran kebencian yang terus berlangsung sampai dengan saat ini, membuat tatanan dunia terancam, sebab dunia didorong hanya atas dasar saingan kekuatan, tidak ada pertimbangan tentang moralitas, dan tidak ada pertimbangan tentang kesepakatan-kesepakatan yang harus dihargai.
“Semua bergerak atas dasar kekuatan, ini berbahaya sekali, kita tidak bisa membiarkan dunia ini masuk ke dalam rimba seperti yang terjadi di masa lalu, apalagi di tengah-tengah konteks hari ini, globalisasi yang sudah begitu kuat dan luas, serta dengan perkembangan teknologi militer yang menciptakan senjata dengan daya hancur yang tak terkira. Kalau kita teruskan dinamika yang terjadi hari ini, hukum rimba, yang kuat boleh berbuat semau-maunya, tidak akan ada yang menang, semua akan kalah,” ucapnya.
Lebih lanjut Gus Yahya mengungkapkan demi keselamatan seluruh umat manusia harus mengupayakan perdamaian antara Palestina dan Israel.
“Perdamaian itu mutlak untuk keselamatan seluruhnya, bukan hanya untuk keselamatan manusia Palestina saja, bukan hanya hanya demi keselamatan orang Yahudi Israel saja, tetapi demi keselamatan seluruh umat manusia, kita harus mengupayakan perdamaian ini,” tandas Gus Yahya. (Hb)