PBB memperingatkan meningkatnya kekerasan Israel dan Hizbullah berisiko menghancurkan konflik

Aulanews. ID — Seorang pejabat senior PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa kekerasan lebih lanjut antara Israel dan kelompok yang bersekutu dengan Iran, Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon berisiko memicu konflik yang jauh lebih merusak.

“Kami berisiko melihat kebakaran yang bisa mengerdilkan bahkan kehancuran dan penderitaan yang disaksikan sejauh ini,” kata kepala urusan politik PBB Rosemary DiCarlo kepada dewan yang beranggotakan 15 orang pada hari Jumat, yang bertemu tentang serangan pekan ini terhadap Hizbullah. Dilansir dari Aljazeera ( 21, 09, 2024 )

Belum terlambat untuk menghindari kebodohan seperti itu. Masih ada ruang untuk diplomasi, katanya.  Saya juga sangat mendesak negara-negara anggota yang memiliki pengaruh atas partai-partai untuk memanfaatkannya sekarang.

Ketika perangnya di Gaza mendekati satu tahun, Israel menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 66 orang dalam serangan udara di ibukota Lebanon, Beirut, pada hari Jumat.

Militer Israel mengklaim bahwa seorang komandan Hizbullah dan tokoh-tokoh senior lainnya dalam gerakan Lebanon termasuk di antara yang tewas, dan berjanji untuk melakukan kampanye militer baru sampai mengamankan daerah di sekitar perbatasan Lebanon.

Hizbullah belum mengkonfirmasi kematian komandan mana pun pada hari Jumat. Serangan udara Israel menyusul serangan dua hari di mana pager Hizbullah dan walkie-talkie meledak, menewaskan 37 orang dan melukai ribuan lainnya. Serangan-serangan itu secara luas diyakini telah dilakukan oleh Israel, yang tidak mengkonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya.

Pada hari Jumat, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa serangan terhadap perangkat komunikasi Hizbullah melanggar hukum internasional dan dapat merupakan kejahatan perang.

Turk mengatakan sulit untuk membayangkan bagaimana serangan terhadap perangkat komunikasi Hizbullah mungkin dapat sesuai dengan prinsip-prinsip utama perbedaan, proporsionalitas, dan tindakan pencegahan dalam serangan, di bawah hukum humaniter internasional.

Dia menambahkan bahwa dia terkejut dengan serangan menggunakan perangkat komunikasi.

“Ini telah melepaskan ketakutan, kepanikan, dan kengerian yang meluas di antara orang-orang di Lebanon, yang sudah menderita dalam situasi yang semakin bergejolak sejak Oktober 2023 dan runtuh di bawah krisis ekonomi yang parah dan berkepanjangan. Ini tidak bisa menjadi normal baru,” katanya.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist