Pavel Durov Ditahan: CEO Telegram Terjerat Investigasi di Prancis

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, Telegram telah menjadi sumber utama informasi dari kedua belah pihak yang terlibat dalam konflik tersebut, meskipun sering kali kontennya tidak tersaring dan bisa menyesatkan.

Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa kedutaan besar mereka di Paris sedang mencari penjelasan mengenai situasi Durov dan telah meminta organisasi non-pemerintah Barat untuk mendesak pembebasannya. Beberapa politisi Rusia dan perwakilan di organisasi internasional juga dengan cepat mengkritik Prancis atas tindakan ini.

Reaksi terhadap penangkapan Durov juga datang dari tokoh-tokoh terkenal seperti Elon Musk dan Robert F. Kennedy Jr., yang menyoroti pentingnya perlindungan kebebasan berbicara. Di media sosial, beberapa blogger Rusia menyerukan protes di kedutaan besar Prancis di seluruh dunia sebagai bentuk dukungan terhadap Durov.

Sekjen Kemhan Hadiri Entry Meeting Pemeriksaan Tahun Anggaran 2024 pada Satuan Kerja Daerah/Wilayah Jumat, 22 November 2024Samarinda, Kaltim – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) Mayjen TNI Tri Budi Utomo...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist