Pasien dan Tenaga medis meninggalkan rumah sakit utama Rafah

AulaNews.id – Petugas medis dan pasien yang ketakutan meninggalkan rumah sakit di Rafah dan pemindahan orang sakit dan terluka melalui perbatasan dengan Mesir terhenti karena operasi militer Israel, kata dokter dan penduduk pada Selasa.
Dilansir dari Reuters pada 8 Mei 2024, Rumah Sakit Abu Yousef al-Najjar terletak di wilayah selatan Gaza yang telah ditetapkan tentara Israel sebagai zona tempur dalam konflik yang telah menyebabkan serangan Israel berulang kali terhadap rumah sakit, dan hanya sepertiganya yang masih beroperasi. Israel membenarkan serangan tersebut dengan mengatakan bahwa Hamas menggunakannya untuk tujuan militer – klaim yang dibantah oleh staf rumah sakit dan Hamas.
Dokter Marwan al-Hams mengatakan kepada Reuters bahwa Israel telah menempatkan Rumah Sakit Abu Youssef al-Najjar di pusat medan pertempuran. “Ancaman yang ditimbulkannya mengakibatkan orang dan pasien meninggalkan rumah sakit,” katanya, seraya menambahkan bahwa beberapa kru medis juga telah pergi.
Bagian dialisis untuk pasien penyakit ginjal tetap buka untuk saat ini, tambahnya.
Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia Margaret Harris memperingatkan bahwa penutupan klinik tersebut akan segera membahayakan nyawa sekitar 200 pasien dialisis karena klinik tersebut merupakan satu-satunya di Gaza.
“Jika ditutup, itu berarti semua orang akan meninggal karena gagal ginjal karena itulah yang membuat mereka tetap hidup,” katanya. Layanan medis lainnya di Rafah telah terganggu dan beberapa layanan ditangguhkan.
Penyeberangan Rafah ke Mesir telahdirebut dan ditutup oleh Israel, sehingga menghambat evakuasi medis bagi orang yang sakit dan terluka serta impor obat-obatan, kata kelompok bantuan medis. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 140 pasien dijadwalkan meninggalkan daerah kantong yang terkepung pada hari Selasa untuk mendapatkan perawatan.
“Hari ini, nama saya ada di perbatasan, dan saya harus melakukan perjalanan untuk mendapatkan perawatan pada kaki saya,” kata Lama Abu Holi, seorang gadis berusia delapan tahun di Rumah Sakit Al-Aqsa yang mengalami cedera pada dua anggota badan, kepada Reuters. “Karena perbatasan ditutup hari ini, saya tidak bisa melakukan perjalanan. Saya kecewa.”
Mohammad Abu Skhil, seorang dokter yang bekerja di rumah sakit Kuwait di Gaza, mengatakan penghentian transfer pasien akan mengisi tempat tidur rumah sakit dan semakin membebani sistem medis.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist