Aulanews Budaya Para Wanita di Suriah Terus Berperan Aktif Dalam Pemerintahan Baru

Para Wanita di Suriah Terus Berperan Aktif Dalam Pemerintahan Baru

Aulanews.id – Suriah (9/1/2025). Setelah jatuhnya rezim Bashar Assad di Suriah, perempuan terus berupaya agar suara mereka didengar dan menjadi pemangku kepentingan aktif dalam membentuk pemerintahan baru.

Gerakan Politik Perempuan Suriah (SWPM) baru-baru ini menyelenggarakan konferensi pers di ibu kota Damaskus untuk menyampaikan tuntutan mereka agar pemerintahan baru dibangun di atas fondasi kebebasan dan kesetaraan.

Advertisement

Ad

Advertisement

Dilansir dari Anadolu Ajansi, pada Kamis (9/1/2025). Joumana Seif, salah satu pendiri SWPM dan penasihat hukum untuk program Kejahatan Internasional dan Akuntabilitas di Pusat Eropa untuk Hak Asasi Manusia dan Konstitusi (ECCHR), mengatakan kepada Anadolu bahwa mereka menyelenggarakan pertemuan tersebut untuk membicarakan apa yang telah dicapai gerakan tersebut dalam tujuh tahun sejak didirikan dan untuk menekankan peran perempuan dalam pembentukan pemerintahan baru.

Baca Juga:  Pertama Kalinya Arab Saudi Miliki Tentara Wanita Bersenjata

Seif menekankan bahwa perempuan merupakan pemangku kepentingan penting dalam revolusi Suriah, dan mencatat bahwa sebagian besar peserta demonstrasi pertama menentang rezim Assad di depan Kementerian Dalam Negeri pada 16 Maret 2011 adalah perempuan.

Memperhatikan bahwa demonstrasi tersebut diorganisir oleh perempuan dan bahwa perempuan Suriah seharusnya memiliki suara dalam merancang masa depan negara, Seif menekankan perlunya memahami satu sama lain agar dapat bertemu pada titik temu.

Dia menekankan bahwa demokrasi adalah satu-satunya cara bagi Suriah untuk memiliki masa depan yang cerah dan menekankan pentingnya “perdamaian berkelanjutan dan keadilan transisional” dalam transisi menuju pemerintahan baru.

Du’a Mohammed, anggota Gerakan Politik Perempuan Suriah yang menghadiri pertemuan tersebut, mengatakan bahwa “tidak mungkin” untuk membentuk pemerintahan baru di Suriah tanpa perempuan dan menekankan pentingnya perempuan dalam perubahan politik.

Baca Juga:  Kerajinan Khas Nusantara Yang Terkenal

Mengatakan perempuan merupakan bagian penting dari transformasi politik di Suriah, Mohammed menekankan bahwa mereka harus memiliki suara di setiap tahap pembentukan pemerintahan baru dan memainkan peran aktif dalam proses pengambilan keputusan.

Sumber: Anadolu Ajansi

Berita Terkait

Perpustakaan Hukum Harvard Bertindak untuk Melindungi Data Pemerintah di Tengah Pembersihan Besar-Besaran

Ulasan We Do Not Part oleh Han Kang, Karya Luar Biasa Yang Menerima Penghargaan Nobel

Konten Promosi

Terkini

Siaran Langsung

Infografis

Sosial

Scroll to Top