Para Stuby Global Menemukan Penyebab Utama Polusi Plastik

Aulanews. ID — Sebuah studi baru dari Universitas menyoroti skala besar sampah yang tidak terkumpul dan pembakaran sampah plastik secara terbuka dalam inventarisasi polusi plastik global pertama.

Para peneliti University of Leeds menggunakan AI untuk memodelkan pengelolaan sampah lebih dari 50.000 kotamadya di seluruh dunia. Model ini memungkinkan tim untuk memprediksi berapa banyak sampah yang dihasilkan secara global dan apa yang terjadi padanya. Dilansir dari phys.org ( 05, 09, 2024)

Studi mereka yang diterbitkan dalam jurnal Nature menghitung 52 juta metrik ton produk plastik yang pada tahun 2020. Laporan itu juga mengungkapkan bahwa lebih dari dua pertiga polusi plastik di Bumi  berasal dari sampah yang tidak terkumpul dan hampir 1,2 miliar. 15% Orang dari populasi global hidup tanpa akses ke layanan pengumpulan sampah.

Baca Juga:  Jepang Mengonfirmasi Bahwa Para Ahli Bertemu di Tiongkok untuk Meredakan Kekhawatiran Mengenai Pembuangan Air Radioaktif yang Telah Diolah

Temuan lebih lanjut menunjukkan bahwa pada tahun 2020 ada sekitar 30 juta metrik ton plastik sebesar 57% dari semua polusi plastik yang dibakar tanpa kontrol lingkungan, di rumah, di jalan, dan di tempat pembuangan sampah. Pembakaran plastik datang dengan ancaman substansial terhadap kesehatan manusia, termasuk perkembangan saraf, reproduksi, dan cacat lahir.

Para peneliti juga mengidentifikasi hotspot polusi plastik baru, mengungkapkan India sebagai kontributor terbesar daripada China seperti yang telah disarankan dalam model sebelumnya dan diikuti oleh Nigeria dan Indonesia.

Kurangnya pengumpulan sampah membahayakan kesehatan, lingkungan, dan ekonomi

Para peneliti percaya bahwa penelitian ini menunjukkan akses ke pengumpulan sampah harus dilihat sebagai kebutuhan dasar dan aspek penting dari sanitasi, di samping layanan air dan saluran pembuangan.

Aulanews.id – Paparan polusi udara yang lebih tinggi meningkatkan risiko penyakit Parkinson (PD), menurut sebuah penelitian yang diterbitkan secara daring pada 16 September di JAMA Network Open. Brittany Krzyzanowski, Ph.D., dari...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist