Aulanews.id – Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto mengungkapkan bahwa paparan polusi udara dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko penyakit saluran pernapasan manusia.
“Polusi udara itu sebagian besar memang di luar ruangan. Namun demikian juga seringkali terjadi di dalam ruangan, seperti memasak, emisi alat elektronik, hingga asap rokok,” kata Agus dalam media briefing bertema “Polusi Udara dan Dampaknya Pada Kesehatan” yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis seperti dikutip dari antaranews.com
Agus menjelaskan, terdapat dua penyebab polusi udara yakni polusi udara secara alami seperti letusan gunung berapi, kebakaran hutan, hingga sumber air panas.
Sedangkan polusi udara lainnya biasanya disebabkan oleh kegiatan manusia, misalnya di luar ruangan disebabkan oleh debu, emisi kendaraan berbahan bakar fosil, industri dan pembakaran sampah.
Selanjutnya, polusi udara di dalam ruangan biasanya disebabkan oleh kegiatan memasak menggunakan bahan bakar minyak, asap rokok di dalam rumah, hingga emisi yang ditimbulkan oleh sejumlah alat elektronik rumah tangga.
“Dampak polusi jangka pendek itu iritasi dan infeksi saluran pernapasan. Dalam jangka waktu lama kemudian menyebabkan seperti asma, kerusakan saraf dan kanker,” ujar Ketua Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) itu.
Lebih lanjut Agus menyampaikan, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2022 menyebutkan bahwa terdapat sebanyak tujuh juta kematian prematur setiap tahun di dunia yang disebabkan oleh polusi udara.